KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik tengah menggencarkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) guna mengurangi dampak fatherless atau hilangnya peran ayah dalam pengasuhan anak.
Kepala Dinas KBPPPA Gresik Titik Ernawati, mengungkapkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dalam kasus fatherless, yang berkontribusi pada berbagai masalah psikologis dan sosial anak.
“Anak yang tumbuh tanpa peran ayah cenderung mengalami gangguan emosi seperti depresi, kecemasan, dan kesulitan mengontrol emosi. Dampaknya juga merembet ke kehidupan sosial, seperti kesulitan berbaur dengan teman sebaya, membangun hubungan yang sehat, hingga risiko terhadap kesehatan mental dan seksual,” ujar Titik dalam sebuah diskusi percepatan penurunan angka stunting di Gresik beberapa waktu lalu.
GATI, yang dikembangkan oleh KBPPPA Gresik bersama BKKBN, hadir sebagai solusi. Program ini menghadirkan “Kelas GATI” yang menjadi bagian dari quick win dalam 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani – Asluchul Alif.
Fokusnya adalah memberikan pemahaman kepada para ayah mengenai pentingnya keterlibatan mereka dalam pengasuhan untuk menciptakan keluarga yang sejahtera dan berkeadilan.
“Kebanyakan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dan kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) dipicu oleh kondisi fatherless,” ungkap Titik.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Advokasi KBPPPA Gresik Ahmad Dharief Dahlawy, menjelaskan bahwa program ini berlangsung dari Maret hingga Mei, dengan intervensi di 18 kecamatan di Gresik. Sebanyak 1.630 ayah akan mendapatkan pendampingan intensif dalam kelas-kelas GATI.
“Dalam kelas ini, kami menanamkan kesadaran bahwa ayah memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak. Pengasuhan bukan hanya tugas ibu, melainkan harus ada pembagian tugas yang merata,” kata Dharief.
Diharapkan, dengan meningkatnya kesadaran para ayah, kasus fatherless di Gresik dapat ditekan, sehingga anak-anak bisa tumbuh dalam lingkungan yang lebih stabil secara emosional dan sosial.(*)