KabarBaik.co – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Trenggalek pada Selasa (19/11) menimbulkan berbagai bencana alam, termasuk banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. BPBD Trenggalek bergerak cepat untuk menangani dampaknya.
Salah satu wilayah yang terdampak adalah Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek. Sungai Temon sekitar pukul 16.07 WIB meluap sehingga menyebabkan tujuh rumah warga tergenang air setinggi 20 cm. Tidak hanya itu, material lumpur juga masuk ke beberapa rumah dan musala.
“Kawasan ini memang rawan banjir karena aliran air sungai yang sering meluap saat hujan deras,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, Rabu (20/11).
Di sisi lain, luapan air sempat menggenangi Jembatan Bendungan Tugu di KM 16 Jalan Nasional Trenggalek-Ponorogo, mengakibatkan arus lalu lintas sempat terganggu sementara waktu.
Pohon Tumbang Timpa Pemotor di Trenggalek, Korban Tewas di Tempat
Bencana longsor juga terjadi di beberapa titik, seperti Desa Surenlor dan Masaran di Kecamatan Bendungan, serta jalur Bendungan-Pagerwojo yang menghubungkan Trenggalek dan Tulungagung. “Material longsor setinggi 25 meter dan lebar 10 meter sempat menutup jalur utama. Berkat alat berat, jalur ini berhasil dibuka kembali dini hari tadi,” jelas Triadi.
Selain itu, pohon tumbang dilaporkan di Desa Krandegan, Kecamatan Gandusari, Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, dan Desa Dermosari, Kecamatan Tugu. Salah satu kejadian di Dermosari cukup parah, di mana sebuah pohon besar menimpa pengendara motor bersama penumpangnya. “Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan,” tambah Triadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di 29 kabupaten/kota di Jawa Timur, termasuk Trenggalek. BPBD mengimbau masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan rawan bencana, untuk tetap siaga menghadapi kondisi ini.
“Kami mengimbau warga agar selalu berhati-hati dan mengutamakan keselamatan, terutama saat hujan lebat berlangsung,” pungkas Triadi. (*)