Bencana Sumatera Ancam Gagal Panen, BPS Prediksi Dampak Baru Terlihat di Data Bulan Depan

oleh -104 Dilihat
IMG 20251202 WA0007
Salah satu dampak nyata yang mulai terasa adalah meningkatnya potensi gagal panen, khususnya untuk sektor pertanian padi.

KabarBaik.co – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan adanya dampak serius akibat bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatra, terutama Aceh, Sumatera Barat (Sumbar), dan Sumatera Utara (Sumut). Salah satu dampak nyata yang mulai terasa adalah meningkatnya potensi gagal panen, khususnya untuk sektor pertanian padi.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa risiko gagal panen diperkirakan akan meningkat menjelang akhir 2025, termasuk pada November dan Desember yang dikenal sebagai periode cuaca ekstrem.

“Risiko atau potensi gagal panen ini berpeluang meningkat menjelang akhir 2025, termasuk di November dan Desember, yang memiliki risiko lebih besar karena terkait cuaca ekstrem seperti banjir,” ujar Pudji, Selasa (2/12).

Menurutnya, kerusakan akibat bencana juga berdampak langsung pada lahan pertanian, terutama sawah dan tanaman padi di wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar.

Saat ini, BPS sedang memperpanjang pengamatan lapangan melalui Kerangka Sampel Area (KSA) untuk memantau luasan potensi gagal panen di wilayah tersebut.

Data mengenai potensi gagal panen pada November 2025 diperkirakan baru akan diumumkan pada Januari 2026 mendatang.

Pudji juga menyoroti tantangan dalam pengumpulan data indeks harga konsumen (IHK) akibat terputusnya akses infrastruktur dan terganggunya aktivitas pasar di daerah terdampak bencana. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa daerah mengalami deflasi secara bulanan (month to month/mtm).

Aceh mencatat deflasi terdalam pada November 2025 sebesar 0,67 persen mtm, disusul Sumatera Utara 0,42 persen, dan Sumatera Barat 0,24 persen. Sementara secara nasional, Indonesia justru mengalami inflasi 0,17 persen mtm, inflasi tahunan 2,72 persen yoy, dan 2,27 persen year to date (ytd).

“Bencana di tiga wilayah ini terjadi pada pertengahan minggu keempat November. Kondisi ini membuat infrastruktur terkendala sehingga pasar tempat survei IHK terdampak bencana, seperti di Sibolga. Data pasar masih terus kami usahakan,” jelas Pudji.

BPS memperkirakan bahwa dampak nyata dari bencana Sumatra terhadap inflasi dan sektor pertanian baru akan tercermin dalam rilis data bulan mendatang.

“Jadi, tidak di bulan ini terlihat dampaknya. Nanti bulan depan akan kita lihat,” tegasnya.

Bencana alam yang menimpa Sumatra kini menjadi perhatian serius karena berpotensi mengganggu pasokan pangan dan mempengaruhi stabilitas harga nasional. Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait diharapkan segera mempercepat pemulihan infrastruktur dan memastikan data yang akurat untuk langkah kebijakan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.