KabarBaik.co- Kapolsek Cinangka AKP Asep Irwan, belakangan ikut terkena getah. Buntut insiden berdarah di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Jakarta pada Jumat (3/1) pekan lalu, ia telah dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek. Dimutasi ke bagian Pelayanan Masyarakat (Yanma) Polda Banten.
Kepada sejumlah media setempat, Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara tidak menampik kabar tersebut. “Benar. Iya dalam rangka pemeriksaan,” katanya, Selasa (7/1/2025).
Selain Asep, ada dua anggota Polsek Cinangka yang juga terkena ’hukuman’’ mutasi ke Yanma Polda Banten untuk kepentingan pemeriksaan tersebut. Keduanya adalah Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto.
Tidak lama setelah kasus itu mengemuka ke publik, warganet pun cepat menguak profil AKP Asep Irwan. Termasuk di antaranya Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan KPK. Dari laporan per tanggal 5 Februari 2024, AKP Asep Irwan memiliki harta Rp 312 juta. Namun, karena mempunyai utang Rp 15 juta, maka hartanya tinggal menjadi Rp 297 juta.
Insiden Berdarah di Rest Area KM 45: Tiga Oknum TNI-AL Terlibat, Dua Anggota Pasukan Elite Kopaska
Harta kekayaan AKP Asep Irwan terbesar berasal dari satu unit rumah di Serang, Banten, dengan harga Rp 300 juta. Dalam LHKPN itu tidak terdapat kendaraan. Aset lain yang dimiliki berupa kas dan setara kas dengan nominal Rp 12 juta.
AKP Asep Irwan menjabat Kapolsek Cinangka belum lama. Baru pertenghan 2024 lalu. Sebelumnya, perwira pertama itu pernah menjabat Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Cibeber, Kanit Reskrim Polsek Pulomerak, dan Kanit Reskrim Polsek Cilegon.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, terjadi penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak hingga menyebabkan satu korban tewas dan satu orang luka. Insiden itu bermula dari perkara penggelapan mobil rental milik korban Ilyas Abdul Rahman (IAR). Pemilik rental mengetahui kendaraan yang disewa pelaku bakal digelapkan dari GPS. Dua dari tiga GPS, terdeteksi diputus oleh pelaku.
IAR bersama anaknya serta sejumlah rekannya pun berupaya melakukan pelacakan dan pengejaran kendaraan berjenis Honda Brio itu. Nah, untuk kepentingan pengejaran tersebut, mereka sempat mampir ke kantor polisi setempat. Yakni, Mapolsek Cinangka. Tujuannya meminta pendampingan polisi. Pasalnya, terduga pelaku dilaporkan ada yang membawa senjeta api.
Di Mapolsek Cinangka, mereka ditemui petugas piket. Brigadir Deri Andrian dan Bripka Dedi Irwanto. Keduanya pun berkomunikasi dengan AKP Asep Irwan sebagai Kapolsek. Meminta petunjuk dan arahan dari atasan. Upaya permohonan pendampingan itu bertepuk sebelah tangan alias ditolak. Alasannya, mesti ada laporan, surat-surat dan sejenisny.
Singkat cerita, karena tidak mendapat sambutan, akhirnya IAR bersama anaknya melanjutkan pengejaran mandiri. Tanpa bantuan atau pendampingan polisi.
Dari hasil pelacakan, kawanan pelaku berada di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Tepatnya, di seputaran minimarket Indomaret. Di sinilah keributan terjadi hingga berujung penembakan pada dua korban. Nyawa IAR terenggut dan satu orang terluka setelah kena peluru.
Tidak lama berselang, petugas berhasil membekuk sejumlah pelaku. Ternyata, ada tiga orang merupakan oknum TNI-AL. Dua oknum itu berasal dari pasukan khusus TNI-AL Kopaska Armada 1 dan satu dari KRI Bontang. Ketiganya sudah ditetapkan menjadi tersangka dan telah ditahan di Pusat Polisi Militer Angkata Laut (Puspomal). (*)