KabarBaik.co- TransJatim makin mendapatkan tempat di hati. Pengguna layanan angkutan publik yang diinisiasi Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan (Dishub) itu makin tinggi. Terutama TransJatim untuk rute Terminal Bunder, Gresik, menuju ke arah Porong, Sidoarjo PP (Koridor I).
Penumpang bus Bernama lambung Raden Wijaya itu hampir selalu penuh. Setiap hari. Apalagi saat jam berangkat dan pulang kerja. Dari kapasitas 20 seat, terkadang jumlah penumpang bisa melonjak sampai dua kali lipat. Tak ayal, sebagain penumpang pun harus berdiri bergelantungan.
Karena load factor tinggi, Dishub menambah armada untuk koridor I. Awalnya, telah dioperasionalkan sebanyak 30 unit TransJatim. Nah, per 1 Januari 2025 ditambah menjadi 36 unit. Tambahan armada itu sebagian dari pengalihan dari Koridor III (Gresik-Mojokerto).
Menurut Kasi Dalops UPT Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Mojokerto Dishub Jatim Akhmad Yazid, pengurangan armada dilakukan setelah evaluasi mendalam. Tujuannya, peningkatan efektivitas operasional bus TransJatim. Ada pengurangan enam armada dari Mojokerto. Dengan pengurangan itu, maka berdampak pada jadwal pemberangkatan bus.
Pada pagi, waktu keberangkatan tetap berselang 15 menit. Namun, saat siang, menjadi 25 menit. Dia menjelaskan, keputusan pengalihan sejumlah armada itu juga sudah mempertimbangkan jumlah penumpang dalam beberapa bulan terakhir. Pada hari biasa, kecenderung para penumpang adalah mereka yang berangkat kerja. Tapi, saat weekend, penumpang meningkat hingga 70 persen.
Dari data yang dihimpun KabarBaik.co, per 1 Januari 2025, Koridor II (Mojokerto-Surabaya) dilayani sebanyak 20 armada operasi. Koridor III (Terminal Kertajaya Mojokerto-Terminal Bunder Gresik) dioperasikan 14 armada. Koridor IV (Bunder Gresik-Paciran Lamongan) 14 armada, dan Koridor V (Terminal Purabaya-Bangkalan) ada 14 armada. Khusus di Koridor I, ada juga TransJatim Luxury dengan 3 armada.
Rencana Pengembangan Koridor TransJatim
Pemprov Jatim juga telah berencana mengembangkan koridor atau rute baru TranJatim. Yakni, hingga ke wilayah Jombang, Pasuruan, dan Probolinggo. Saat ini, total jumlah armada TransJatim yang beroperasi di lima koridor sudah mencapai 110 unit. Perinciannya, 107 bus reguler dan 3 bus Luxury.
’’Tahun ini, sesuai dengan rencana operasional, koridor VI dan VII akan mulai dilaksanakan,” kata Kepala Dishub Pemprov Jatim Nyono saat menerima kunjungan kerja Anggota DPD RI Lia Istifhama, beberapa waktu lalu.
Koridor VI akan melayani rute dari Mojokerto – Mojosari – Porong – Japanan. Di Japanan, TransJatim akan tersambung dengan jalur Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang mengarah ke Malang serta jalur AKDP ke timur (Pasuruan, Probolinggo, dan Banyuwangi). Adapun rute Koridor VII meliputi Sidoarjo – Terminal Larangan – Sukodono – Puspa Agro – Sepanjang, dengan putaran balik di Terminal Joyoboyo.
Semua jalur yang dilewati Trans Jatim praktis merupakan jalur padat kendaraan. Dengan demikian, Dishub berharap masyarakat bisa beralih menggunakan TransJatim. Selain dapat mengurangi kemacetan dan lebih ekonomis, juga meminamlkan potensi terjadinya kecelakaan. Terutama pengguna kendaraan roda dua.
Nyono menambahkan, pihaknya juga telah merencanakan untuk mengembangkan Koridor VIII yang melayani rute Sidoarjo menuju Pasuruan. Kemudian, Koridor IX dengan rute Lamongan ke Mojokerto via Mantup. Berikutnya, Koridor X, dari Mojokerto ke Jombang melalui Ploso. Rute ini juga bertujuan peningkatan layanan transportasi yang menyasar pondok pesantren dan lembaga Pendidikan.
Sejak peluncurannya, TransJatim mengalami lonjakan pengguna. Pada akhir 2022, load factor tercatat mencapai 105 persen. Dari sisi pendapatan, pada rentang Januari hingga November 2024, capaian pendapatan untuk Koridor I sebesar Rp 8,5 miliar. Lalu, Koridor II sebesar Rp 3,8 miliar.
Seperti diketahui, TransJatim merupakan moda transportasi publik bersubsidi. Tarifnya hanya Rp 5 ribu untuk umum. Lalu untuk pelajar atau mahasiswa cuma Rp 2.500. Itupun ketika penumpang berpindah koridor atau transit tidak melebihi 2 jam, penumpang tidak dipungut biaya lagi.
Khusus bus TransJatim Luxury yang hanya melayani Koridor I, tarifnya lebih mahal. Dari Gresik ke Porong, ongkosnya Rp 35 ribu. Gresik ke Bungurasih Rp 20 ribu. Namun, pada bus Luxury tidak ada penumpang yang berdiri. Lebih enak dan nyaman. (*)