KabarBaik.co – Ada yang berbeda dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar oleh warga RT 07, RW 02, Desa Tambak Oso, Waru, Sidoarjo. Tidak seperti biasanya yang diadakan di musholla atau masjid, kali ini warga memilih lokasi yang tak terduga, yakni di kolam renang Taman Suropati, Pasuruan, Minggu (22/9).
Tiga armada bus membawa hampir seluruh warga menuju Pasuruan dengan dua destinasi utama, Taman Suropati dan makam para Auliya di sekitar Pasuruan.
Setibanya di Taman Suropati, warga langsung berkumpul di sekitar kolam renang. Tanpa basa-basi, mereka serentak menceburkan diri ke dalam air, bersiap untuk merayakan Maulid Nabi dengan tradisi unik bernama Udik-udikan.
Tradisi Udik-udikan biasanya dilakukan saat momen spesial seperti saat menempati rumah baru, khitanan, pergi haji, dan perayaan hari besar Islam.
Biasanya, Udik-udikan dilakukan di halaman rumah, musholla atau masjid, di mana uang dilemparkan oleh tokoh setempat untuk diperebutkan oleh warga. Namun, kali ini tradisi tersebut dilakukan di dalam kolam renang.
Ketua RT 07, Suseno Ahmadi berdiri di tepi kolam sambil melemparkan koin pecahan 500 dan 1.000 rupiah ke dalam air, membuat warga yang telah berkumpul di dalam kolam segera berebut. Setiap koin yang tertangkap dapat ditukar dengan uang kertas, koin 500 dikonversi menjadi 5.000 rupiah, dan koin 1.000 bisa ditukar 10.000 rupiah.
Keseruan semakin menjadi ketika koin-koin yang dilempar Seno, panggilan akrab Suseno Ahmadi melayang jauh, membuat warga saling berebut dan melompat untuk menangkapnya. Ketika koin tak tertangkap dan tenggelam ke dasar kolam, warga pun berlomba-lomba menyelam untuk memburunya.

Tak hanya Seno, tokoh pemuda setempat, H. Yaulil Haq turut menambah kegembiraan dengan membawa uang pecahan 50.000 rupiah. Bagi warga yang berhasil mendapatkan koin 1.000, bisa menukarnya dengan uang tersebut. Ratusan ribu rupiah disiapkan khusus untuk acara Udik-udikan kali ini, menciptakan keceriaan yang luar biasa di antara warga.
Setelah acara Udik-udikan selesai, warga melanjutkan dengan makan bersama sambil menghitung hasil perolehan mereka dari koin yang didapat. Ada yang dapat 5.000, 10.000, 50.000, 70.000 bahkan ada yang tidak dapat sama sekali.
“Saya tidak dapat sama sekali, mau menyelam ngambil koin kesenggol banyak anak-anak,” kata Fanani sambil bersungut.
Ketua RW 02, Nurul Qomar mengungkapkan, perayaan kali ini terasa sangat berbeda namun tetap penuh makna.
“Ini bentuk syukur atas kelahiran manusia agung, Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Ketua RT 07, Seno menyatakan bahwa acara ini tidak hanya untuk memperingati Maulid Nabi, tetapi juga untuk mempererat kebersamaan antarwarga.
“Kami ingin menyatukan warga agar saling rukun dan terus bersyukur atas segala nikmat, dan kebetulan momen kali ini bulan Maulud sekalian kami adakan maulid Nabi Muhammad SAW,” jelasnya.
Setelah menikmati keseruan di kolam renang, warga melanjutkan perjalanan menuju makam para Auliya, termasuk makam Mbah Sholeh Semending, kompleks makam Sayyid Arif Segoropuro, makam Mbah Sayyid Abdurrahman Segoropuro, makam Mbah Sholeh Kendil Wesi Segoropuro, serta ke makam waliyullah Mbah KH Abdul Hamid Pasuruan. Di sana, mereka melakukan doa bersama, memohon kemakmuran, kesehatan, dan rezeki yang berlimpah bagi keluarga dan seluruh warga RT 07 RW 02.
Salah satu warga yang juga seorang guru MI Tambak Oso, Hj Rochilah mengatakan, perjalanan kali ini sangat menyenangkan dan tak terlupakan terutama bagi anak-anak.
“Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini dikemas sekalian wisata religi dan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi warga, yang tidak hanya merayakan dengan cara unik, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dalam suasana penuh suka cita,” tuturnya.(*)