KabarBaik.co – Di depan Balai Kota Among Tani, Kota Batu, masyarakat berkumpul dalam deklarasi gerakan “Jogo Mbatu”. Aksi ini diprakarsai oleh M. Anwar, seorang penggiat budaya, sebagai bentuk respons terhadap situasi nasional yang dinilai semakin memprihatinkan.
Menurut Anwar, lahirnya gerakan tersebut berangkat dari kegelisahan masyarakat atas berbagai peristiwa di tanah air akhir-akhir ini. Mulai dari jatuhnya banyak korban hingga memudarnya orientasi aspirasi rakyat.
“Deklarasi ini adalah ajakan moral agar kita tidak kehilangan arah. Ada nilai-nilai yang harus kita jaga bersama,” ungkap Anwar, Senin (1/9), di Balai Kota Among Tani, Kota Batu.
Anwar menyebutkan, bahwa Gerakan Jogo Mbatu menekankan tiga poin utama, yaitu:
1. Jogo Kewarasan, yaitu mengingatkan aparat dan pejabat untuk tidak mengkhianati amanat rakyat.
2. Warga Jaga Warga, yaitu menghidupkan kembali semangat jogo seduluran, menjaga rumah, kampung, kota, hingga Indonesia.
3. Fokus pada Aspirasi, Waspada Provokasi, yaitu mengajak masyarakat tetap lurus pada tujuan utama perubahan perilaku para pemegang amanat rakyat.
Selain itu, tambahnya, keresahan masyarakat atas maraknya aksi penjarahan, termasuk pada situs-situs budaya di berbagai daerah, juga menjadi perhatian. “Kemanusiaan di atas segalanya, tapi kami juga sedih melihat cagar budaya yang berusia ratusan tahun ikut menjadi korban,” ujarnya.
Anwar menegaskan, Kota Batu memiliki keistimewaan sebagai kota yang adem ayem, kondusif, dan penuh toleransi. Kondisi ini, katanya, tidak dibuat-buat melainkan lahir dari partisipasi warganya.
“Kita ingin menunjukkan bahwa kondusifitas Batu bukan dibuat-buat, tapi lahir dari partisipasi warganya. Dari Batu, mari kita jaga Indonesia bersama,” tandasnya.(*)
