KabarBaik.co – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya mengakui bahwa jumlah armada transportasi umum di Kota Pahlawan masih belum mencukupi kebutuhan masyarakat. Hal ini menjadi perhatian setelah seorang pakar transportasi menyebut bahwa kurangnya jumlah transportasi publik berkontribusi terhadap kemacetan di Surabaya.
Ketua Tim Angkutan Jalan dan Terminal Dishub Kota Surabaya, Ali Mustofa, mengungkapkan bahwa jumlah angkutan trunk atau transportasi berkapasitas besar masih jauh dari ideal. Berdasarkan kajian yang dilakukan, kebutuhan armada angkutan umum di Surabaya mencapai ratusan unit.
“(Transportasi di Surabaya) masih belum cukup. Karena berdasarkan kajian, kebutuhan trunk sekitar 130 unit dan feeder sekitar 330 unit,” jelasnya, Kamis (20/2).
Ali juga menambahkan bahwa jumlah armada angkutan umum yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya saat ini masih di bawah angka yang direkomendasikan dalam kajian tersebut. Padahal, pengoperasian transportasi publik sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.
“Kami sudah mulai layanan transportasi umum mulai 2018, dengan pengoperasian Surabaya Bus sebagai angkutan trunk, hingga sekarang telah berkembang layanan angkutan penumpang,” jelasnya.
Saat ini, Pemkot Surabaya mengoperasikan beberapa jenis transportasi umum, namun jumlahnya masih jauh dari kebutuhan masyarakat.
“Jumlah keseluruhan armada angkutan saat ini ada 28 Surabaya Bus (berbahan bakar) diesel, 17 Trans Semanggi, 12 Surabaya Bus (ukuran) medium listrik, dan 107 kendaraan Wira Wiri,” tambahnya.
Meski jumlah armada masih kurang, Dishub Surabaya berupaya untuk terus melakukan perbaikan dan penambahan unit transportasi umum agar layanan semakin optimal.
“Jadi masih banyak kebutuhannya (transportasi umum). Setiap tahun Pemkot Surabaya mengupayakan penambahan rute angkutan umum,” pungkasnya. (*)