DLH Gresik Incar Stasiun Deteksi Pencemaran Udara di Tiap Kecamatan, Prioritaskan Zona Industri

oleh -547 Dilihat
4618e1d2 d36f 41ae a17c 31c73949f5eb
Stasiun deteksi pencemaran lingkungan di Gresik. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik menargetkan pendirian stasiun deteksi pencemaran udara atau dikenal Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di setiap kecamatan.

Langkah ini menjadi respons atas desakan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Gresik yang meminta penguatan perlindungan lingkungan bagi masyarakat Gresik yang tinggal di sekitar kawasan industri.

“Kami prioritaskan wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan zona industri,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Gresik, Zauji, beberapa waktu lalu.

Pernyataan ini ia sampaikan menanggapi permintaan YLBH Gresik agar dinas lingkungan hidup Gresik lebih serius memantau kualitas lingkungan, terutama udara, di kawasan industri padat emisi.

Saat ini, diketahui DLH Gresik telah memiliki sembilan stasiun deteksi pencemaran yang tersebar di Kecamatan Gresik, Cerme, Panceng, Driyorejo, Wringinanom, serta di kawasan industri seperti Kawasan Industri Gresik (KIG), Maspion, dan JIIPE.

Satu stasiun tambahan berada di Kantor Pemkab Gresik yang merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Perbedaan mencolok terlihat dari segi harga dan teknologi. Stasiun dari KLHK dibanderol hingga Rp 1 miliar, sementara stasiun usungan DLH Gresik hanya menelan biaya sekitar Rp 20 juta karena menggunakan sensor lokal. “Pemeliharaannya jauh lebih mudah dan murah,” terang Zauji.

Namun, ia mengakui keunggulan teknologi milik kementerian yang lebih canggih dan presisi dalam membaca kualitas udara.

Meski menegaskan adanya target jangka panjang untuk membangun stasiun deteksi pencemaran di setiap kecamatan, Zauji belum merinci jumlah stasiun baru yang akan dibangun pada tahun 2025.

“Ini berproses,” katanya, menambahkan bahwa pembangunan akan tetap mempertimbangkan anggaran dan kebutuhan prioritas.

Sementara itu, DLH Gresik juga tengah disibukkan dengan proyek besar lainnya seperti rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Refuse-Derived Fuel (TPST RDF) di Banyuurip. Proyek ini kini dalam tahap sosialisasi kepada masyarakat setempat.

Selain itu, pembangunan fasilitas landfill mining yang baru-baru ini dipresentasikan di hadapan Komisi III DPRD Gresik juga sedang dalam proses penganggaran.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.