KabarBaik.co– Dwi Satriyo Annurogo menjabat direktur utama (Dirut) PT Petrokimia Gresik mulai Agustus 2020. Selama kepemimpinannya, telah mencatatan kinerja dan prestasi gemilang. Baik di internal perusahaan maupun kebermanfaatan untuk masyarakat. Bahkan, pernah membawa perusahaan solusi agroindustri ini mencatatkan rekor laba tertinggi dalam sejarah. Yakni, mencapai Rp 1,92 triliun pada tahun 2021.
Beragam upaya transformasi dan inovasi dijalankan. Di antaranya, meluncurkan terobosan besar: Smart Precision Farming. Selain itu, ada inovasi pengembangan Program Makmur, yang kini telah memberikan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan lebih dari 166 ribu petani se-Indonesia.
Kini, di usia Petrokimia Gresik yang ke-52 tahun pada 2024, Dwi Satriyo Annurogo kembali mencanangkan program-program unggulan. Buah sentuhannya itupun berhasil membawa perusahaan anggota holding PT Pupuk Indonesia itu tumbuh semakin unggul. Kinerja baik ini tidak lain sebagai upayanya untuk teru mendorong kemajuan sektor pertanian Indonesia, dan industri kimia nasional secara berkelanjutan.
Menurut Dwi Satriyo, kinerja baik Petrokimia Gresik dapat dilihat dari tingkat kesehatan perusahaan yang memperoleh skor AAA dengan predikat Sangat Sehat. Beberapa indikatornya antara lain perolehan laba perusahaan. Pada 2023, capaian laba sebesar Rp 1,25 triliun. Laba tersebut didapatkan melalui income perusahaan yang menyentuh angka Rp 13,17 triliun.
Angka itu melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023 sebesar yang dicanangkan Rp 12,97 triliun. Artinya, realisasi mencapai 103 persen. “Perolehan laba tersebut tentu tidak lepas dari berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh insan Petrokimia Gresik. Selain menciptakan value creation atau nilai tambah sebesar Rp 381,1 miliar, inovasi Petrokimia Gresik juga mendapatkan banyak apresiasi dari stakeholder,” ujarnya di acara Tasyakuran HUT Ke-52 Petrokimia Gresik, Rabu (10/7).
Kinerja baik perusahaan berikutnya juga dibuktikan dari sejumlah penghargaan yang diraih Petrokimia Gresik dalam berinovasi. Petrokimia Gresik mendapatkan Anugerah BAPETEN 2023 dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), dan Anugerah National Lighthouse Industri 4.0 dari Kementerian Perindustrian (Kememperin) RI.
Inovasi yang dijalankan Petrokimia Gresik juga menyentuh bidang lingkungan, dan berhasil mendapatkan penghargaan dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI sebagai terbaik pertama untuk kategori Environmental, Social, and Governance (ESG). Perusahaan juga mendapatkan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Yakni, Proper Emas selama tiga tahun berturut-turut, dan ratusan penghargaan lainnya.
“Penghargaan dari Kemenperin dan KLHK tersebut menjadi bukti bahwa komitmen Petrokimia Gresik di bidang lingkungan diimplementasikan dengan baik. Selain itu, menjadi bentuk dukungan Petrokimia Gresik terhadap pemerintah dalam program dekarbonisasi,” tandasnya.
Petrokimia Gresik juga terus meningkatkan kebermanfaatan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sampai Juni 2024, realisasi penyaluran dana TJSL Petrokimia Gresik sebesar Rp 19,83 miliar. Dana tersebut direalisasikan untuk program beasiswa, bantuan sembako, santunan dan bantuan hewan kurban, serta berbagai kegiatan sosial lainnya.
Program bea siswa, misalnya. Bantuan itu antara lain berupa beasiswa Petani Muda. Beasiswa ini diperuntukan pelajar kelas XI SMK jurusan rumpun pertanian di Jawa Timur. Tahun 2024, Petrokimia Gresik memberikan bantuan pendidikan sebesar Rp 500.000 per bulan selama 12 bulan untuk 50 orang penerima dengan nilai Rp 300 juta.
Pemberian beasiswa ini merupakan bentuk dukungan Petrokimia Gresik untuk menumbuhkan ketertarikan generasi muda pada bidang pertanian dan untuk menciptakan regenerasi petani muda. Adapun realisasi beasiswa Petani Muda dari tahun 2022 hingga 2024 mencapai Rp 900 juta.
“Kemajuan perusahaan harus selaras dengan kebermanfaatannya bagi masyarakat. Semangat ini merupakan warisan dari para founding fathers kepada insan Petrokimia Gresik dari generasi ke generasi hingga di usia lebih dari setengah abad ini,” ucap Dwi Satriyo.
Growth Excellence dengan Visi dan Misi Baru
Untuk memastikan arah dan tujuan menjadi perusahaan yang tumbuh lebih baik di masa mendatang, pada momen ulang tahun ini, Petrokimia Gresik juga memperkenalkan visi baru. Petrokimia Gresik bertekad menjadi pemain dominan pada skala global dalam bidang solusi agro dan bahan kimia industri yang terintegrasi.
“Visi ini mencerminkan komitmen kita untuk memberikan kontribusi terbaik di industri pupuk dan bahan kimia, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di level dunia. Visi ini akan menjadi pedoman bagi pengembangan perusahaan,” tandas Dwi Satriyo.
Untuk mencapai visi tersebut, Petrokimia Gresik mengarahkan usahanya melalui beberapa misi yang dilaksanakan. Pertama, berkomitmen untuk mendukung penyediaan pupuk nasional guna mencapai ketahanan pangan. Kedua, Petrokimia Gresik berupaya membangun budaya inovasi dan teknologi unggul melalui pengembangan sumber daya manusia yang lincah dan tangguh. Ketiga, terus meningkatkan kontribusinya terhadap kemajuan industri kimia nasional serta berperan aktif dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Guna mewujudkan visi dan misi tersebut, Petrokimia Gresik telah menjalankan beberapa rencana strategis. Di antaranya, meresmikan gudang curah Urea dengan kapasitas 20.000 ton. Pembangunan gudang ini merupakan langkah strategis dan progresif dalam upaya Petrokimia Gresik meningkatkan kapasitas penyimpanan produk dan efisiensi biaya operasional.
Langkah strategis kedua dalam mewujudkan visi baru tersebut, Petrokimia Gresik menyiapkan Pabrik Phonska V. Sebagai pemegang paten proses NPK, Petrokimia Gresik berhasil mencatat penghematan lebih dari Rp 50 miliar atas proyek pengembangan Phonska V yang menggunakan skema swakelola dari total nilai proyek Rp 507 miliar.
Terakhir, Petrokimia Gresik juga mempersiapkan pabrik soda ash yang menjadi pabrik pertama dan satu-satunya di Indonesia, untuk memproduksi sumber bahan baku berbagai produk yang banyak ditemui sehari-hari. Misalnya, sabun, deterjen, kertas, tekstil, keramik, gelas, kaca beserta turunannya, dan lain sebagainya. Kebutuhan soda ash di Indonesia cukup tinggi, namun suplainya sekarang 100 persen masih dipenuhi dari impor.
Tentu, kemampuan Petrokimia Gresik dalam memproduksi green surfactant dan soda ash itu mampu mendongkrak TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) bagi industri nasional. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI. “Langkah strategis ini selaras dengan tema ulang tahun ke-52 Petrokimia Gresik, yaitu harus mampu Growth Excellence. Khususnya dalam menjalankan perannya sebagai perusahaan Solusi Agroindustri dan terdepan di petrochemical industry,” pungkas Dwi Satriyo. (*)
Penghargaaan Anugerah Sapta Aghita (ASA) 2024. Ir. DWI SATRIYO ANNUROGO, M.T., IPU. (KATEGORI: TOKOH PENGGERAK REGENERASI PETANI & SOLUSI PERTANIAN INOVATIF 2024)