Faperta Unej Ciptakan Sabun Mandi Berbahan Dasar Daun Kelor

oleh -194 Dilihat
IMG 20240809 WA0026
Tim Keris Morindev Unej, kala memberikan pelatihan pembuatan Sabun mandi Moringa. (Humas Unej)

KabarBaik.co – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Jember (Unej) berkolaborasi dengan Fakultas Teknologi Pertanian berhasil menciptakan inovasi baru berupa sabun mandi berbahan dasar daun kelor yang diberi nama Sabun Moringa. Produk ini bebas dari deterjen dan dirancang khusus untuk menjaga kelembaban kulit, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.

Ketua Tim Keris Morindev Unej, Prof. Soetriono menjelaskan, inovasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknologi Pertanian Unej. Sabun berbahan dasar daun kelor ini adalah salah satu solusi untuk menjaga kelembaban kulit masyarakat pesisir yang sering kali terpapar kondisi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan kulit kering.

“Secara geografis, masyarakat Desa Pakandangan Sangra berada di wilayah pesisir yang seringkali membuat kulit mereka lebih rentan terhadap kekeringan akibat paparan sinar matahari dan air laut. Inisiasi pembuatan sabun berbahan dasar daun kelor ini dilakukan agar masyarakat dapat menjaga kelembaban kulit mereka secara alami tanpa harus khawatir akan efek samping dari bahan kimia keras seperti deterjen,” jelas Prof. Soetriono, Jumat (9/8).

Ia menambahkan, penyerahan hibah alat dan praktik produksi sabun dilakukan kepada 18 warga Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan warga tentang manfaat daun kelor tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi mereka.

“Inovasi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan kulit, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan alat produksi sabun kelor yang telah kami hibahkan ini diharapkan dapat diproduksi secara mandiri oleh masyarakat setempat memberikan peluang usaha baru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Semoga produk ini dapat segera diproduksi secara massal dan dipasarkan tidak hanya di Sumenep, tetapi juga di daerah lain di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, Andi Eko Wiyono, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember menjelaskan, Sabun Moringa ini mengandung bahan aktif dari daun kelor dan minyak nabati yang dapat berfungsi sebagai agen pembunuh kuman dan agen pembusa alami.

“Sabun Moringa ini bebas dari bahan kimia sintetis seperti SLS (Sodium Lauryl Sulfate) dan coco dea yang umum ditemukan pada sabun komersial. Selain itu, sabun ini juga tidak mengandung bahan pengawet dan bersifat ramah lingkungan karena mudah terdegradasi oleh alam,” jelas Andi

Ia menambahkan, keunggulan lain dari Sabun Moringa ini antara lain menambah nutrisi kulit dan mengangkat sel mati, membersihkan kulit dari kotoran dan kuman, melembabkan kulit secara alami dan memberikan efek relaksasi melalui aroma terapi dari essential/fragrance oil yang ditambahkan dan dapat disesuaikan.

Ahmad Nurdi, Ketua Kelompok Tani Desa Pakandangan Sangra mengungkapkan rasa terkejut dan syukurnya atas inovasi ini.

“Awalnya saya tidak mengira bahwa produk turunan dari daun kelor sangat banyak. Dengan adanya sabun kelor ini, masyarakat bisa memanfaatkan potensi kelor yang melimpah di desa kami, sekaligus menjaga kesehatan kulit,” tutupnya.

Kolaborasi antara Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember dalam proyek ini menjadi contoh nyata dari bagaimana perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi yang berkelanjutan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.