Feminis Jombang Sebut Mutilasi Pacet Kategori Kasus Femisida

oleh -250 Dilihat
WhatsApp Image 2025 09 10 at 10.52.26 AM
Direktur WCC Jombang Ana Abdillah (Teguh Setiawan)

KabarBaik.co – Women’s Crisis Center (WCC) Jombang mengecam keras kasus pembunuhan sadis disertai mutilasi yang dilakukan oleh Alvi Maulana, 24, terhadap kekasihnya, Tiara Angelina Saraswati, 25. Peristiwa tragis itu terjadi di rumah kos di Lidah Wetan, Surabaya, pada Minggu (31/8).

WCC Jombang menilai kematian Tiara merupakan kasus femisida, yaitu pembunuhan perempuan yang berakar dari ketimpangan relasi kuasa antara laki-laki dan perempuan. Direktur WCC Jombang, Ana Abdillah, menyatakan bahwa kasus ini bukan sekadar tindakan kriminal biasa.

“Kasus pembunuhan disertai mutilasi ini bisa dibaca bukan hanya sebagai tindak kriminal brutal atau biasa disebut femisida,” ujar Ana pada Rabu (10/9).

Ana menjelaskan fenomena pasangan yang tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan resmi seringkali menempatkan perempuan dalam posisi rentan. Mereka rawan mengalami kontrol ketat, kecemburuan, dan kekerasan dari pasangan, yang dapat berujung pada tindakan kekerasan fatal.

“Tindakan mutilasi yang sangat sadis ini bukan sekadar ledakan emosi, melainkan bentuk ekstrem pelaku untuk menguasai, merendahkan, dan bahkan menghapus keberadaan korban,” imbuh Ana.

Dia meminta aparat penegak hukum untuk melihat kasus ini dari perspektif gender, bukan hanya motif sesaat. Hal ini penting agar perlindungan terhadap perempuan bisa lebih diperkuat dan pencegahan kasus serupa bisa lebih efektif.

Sebelumnya, Polres Mojokerto mengungkap kasus pembunuhan sadis yang potongan tubuh korban ditemukan bercecer di hutan Pacet, Kabupaten Mojokerto, pada Sabtu (6/9). Pelaku diketahui adalah Alvi Maulana, yang merupakan kekasih korban.

Kapolres Mojokerto AKBP Irham Kustarto menyebut motif pembunuhan didasari rasa kesal akibat sering dimarahi korban serta faktor ekonomi. Keduanya tinggal bersama di rumah kos meski belum menikah secara sah.

“Yang melatarbelakangi tersangka melakukan aksi keji tersebut lantaran kekesalan yang berlebihan. Omelan korban dan tuntutan ekonomi yang berawal dari kehidupan bersama yang belum sah,” kata AKBP Irham saat jumpa pers di Mapolres Mojokerto, Senin (8/9). (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.