KabarBaik.co – PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka menyusul laporan ketidaknyamanan sebagian masyarakat Jawa Timur terkait dugaan kendala mesin kendaraan—seperti ‘brebet’ atau tersendat—setelah melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dalam beberapa pekan terakhir.
Menanggapi cepat keresahan ini, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, pada Rabu (5/11), turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan keluhan berjalan transparan dan mudah. Wagub Emil meninjau Bengkel Libra Motor di Jalan Raya Manyar, Surabaya, salah satu dari 33 bengkel resmi yang ditunjuk oleh Pertamina untuk memberikan layanan penanganan gratis kepada masyarakat terdampak.
Dalam tinjauannya, Emil Dardak memastikan bahwa proses pemeriksaan kendaraan di bengkel-bengkel rekomendasi Pertamina dilakukan secara cepat, tanpa prosedur yang berbelit-belit.
“Pemerintah dan Pertamina hadir untuk memastikan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan layanan. Harapannya, masyarakat tetap mengisi BBM seperti biasa, dan jika ada masalah, jangan ragu datang ke bengkel,” tegas Emil di lokasi.
“Ada 33 titik bengkel resmi yang bisa didatangi. Kami pastikan prosesnya sangat sederhana: cukup datang dan tunjukkan struk pembelian, kendaraan akan langsung dicek dan ditangani,” sambungnya.
Region Manager Retail Sales Jatimbalinus PT Pertamina Patra Niaga, Deny Sukendar, mengungkapkan bahwa hingga tanggal 5 November 2025, pihaknya telah menangani sebanyak 782 laporan konsumen terkait keluhan performa kendaraan di bengkel-bengkel resmi.
Menurut Deny, mayoritas kasus berhasil diselesaikan tanpa memerlukan penggantian komponen besar. “Angka ini menunjukkan penanganan yang cepat dan responsif. Sebagian besar diselesaikan melalui pembersihan tangki dan penggantian bahan bakar,” jelas Deny, seraya menambahkan bahwa Pertamina terus melakukan pemeriksaan kualitas bahan bakar di seluruh SPBU Jawa Timur, termasuk pengecekan proses distribusi, kadar air, dan density BBM.
Di tempat yang sama, Pemilik Bengkel Libra Motor, Anton Agus Wijaya, membenarkan temuan Pertamina. Pihaknya telah menangani puluhan sepeda motor yang mengalami gejala ‘brebet’, dan rata-rata kasus teratasi hanya dengan menguras tangki dan mengganti bahan bakar.
“Langkah awal yang kami lakukan adalah menguras Pertalite dan mengisi dengan Pertamax Turbo. Jika mesin normal, berarti aman. Jika masih ada gejala brebet, baru kami cek bagian filter dan busi,” papar Anton.
Ia menegaskan, layanan gratis ini hanya mensyaratkan konsumen menunjukkan struk pembelian BBM tanpa perlu surat rekomendasi.
Meski memahami situasi ini menimbulkan ketidaknyamanan, Wagub Emil juga mengimbau masyarakat untuk tetap tertib dan tidak memanfaatkan kondisi ini untuk kepentingan pribadi yang dapat merugikan pihak lain.
“Kami memahami situasi ini menimbulkan ketidaknyamanan. Namun, kami mohon agar tidak ada yang mencoba mengambil keuntungan atau memanfaatkan kondisi ini. Mari tetap tertib, karena seluruh keluhan sedang ditangani secara serius oleh Pertamina,” ujarnya dengan lugas.
Emil menutup dengan pesan penenang, memastikan bahwa masyarakat tidak perlu panik atau terprovokasi oleh informasi yang tidak berdasar.
“Gunakan Pertalite seperti biasa, dan jika ada kendala, segera datang ke bengkel resmi. Pemerintah hadir, dan Pertamina bertanggung jawab penuh hingga investigasi teknis tuntas,” pungkasnya.
