Gajah Mati Meninggalkan Gading: Presiden Lengser Mewariskan Utang, Segini Utang di Akhir Masa Jokowi

oleh -816 Dilihat
JOKOWI PRABOWO
Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) dan Preisden ke-7 RI Joko Widodo (Foro IST)

barBaik.co- Ada sebuah peribahasa masyhur: Gajah mati meninggalkan gading, Harimau mati meninggalkan belang. Kalau Presiden lengser atau purnatugas? Tercatat selalu mewariskan kenaikan utang ke penggantinya. Pun begitu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang tinggal beberapa hari lengser atau pada 20 Oktober nanti.

Data yang dihimpun KabarBaik.co dari berbagai sumber, dalam setiap transisi  kepemimpinan nasional, semua Presiden selalu meninggalkan utang. Berikut jumlah utang Indonesia dari setiap Presiden:

B.J. Habibie

Habibie mendapat amanat sebagai Presiden ketiga RI dalam kondisi Indonesia tidak baik-baik saja. Yakni, terjadinya krisis ekonomi di Asia yang bergulir 1997. Ketika diangkat MPR RI menjadi Presiden menggantikan Soeharto yang dipaksa mundur pascaaksi reformasi para mahasiswa pada Mei 1998, Habibie mecatatkan tinggalan utang luar negeri (ULN) sebesar Rp 939 triliun. Jumlah tersebut melonjak dibandingkan saat Soeharto lengser. Saat itu, utang luar negeri Rp 551 triliun. Lonjakan itu terjadi karena nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar AS anjlok hingga Rp 16.800 per Dolar AS.

KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Presiden Abdurrahman Wahid dilantik sebagai Presiden ke-4 pada 20 Oktober 1999 menggantikan Habibie. Gus Dur tidak lama menduduki kursi Presiden. Hanya sekitar 2 tahun. Sebab, Gus Dus di-impeachment MPR pada 2001. Sepanjang pemerintahan Gus Dur, utang Indonesia tercatat sebesar Rp 1.271 triliun. Bertambah menjadi Rp 332 trilun atau 35 persen dibandingan pada akhir masa Presiden Habibie.

Megawati Soekarnoputri

Megawati dilantik pada 23 Juli 2001 sebagai Presiden ke-5. Dia menggantikan Presiden Gus Dur yang di-impeachment MPR RI. Sepanjang pemerintahan Megawati, total utang Indonesia mencapai Rp 1.298 triliun. Naik Rp 27 triliun dibandingkan Presiden sebelumnya. Angka itu cukup mengkhawatirkan. Sebab, jumlahnya 56,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang ketika itu hanya Rp 2.303 triliun.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Transisi kepemimpinan dari Presiden Megawati ke Presiden SBY untuk kali pertama melalui pemilihan langsung pada 2004. Presiden tidak lagi dipilih oleh anggota MPR RI. Presiden SBY menjabat selama dua periode atau sepuluh tahun, 2004-2014.

Di akhir kepemimpinan SBY, catatan utang mencapai Rp 2.608,8 triliun. Ada kenaikan sekitar Rp 1.310,8 triliun (100,9 persen) dibandingkan di akhir Presiden Megawati. Jumlah rasio utang itu terhadap PDB sebesar 24,7 persen.

Joko Widodo

Menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi naik menjadi Presiden ke-7 melalui Pemilu 2014. Dia terpilih kembali dalam Pilpres 2019. Jokowi berkuasa selama dua periode, 2014-2024. Per Agustus 2024, Utang pemerintah sebesar Rp 8.461,93 triliun. Angka ini naik Rp 5.853,13 triliun atau tiga kali lipat dibandingkan total utang di masa akhir Presiden SBY.

Kendati melonjak ratusan persen, rasio utang terhadap PDB sebesar 38,49 persen. Masih di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.