Gara-gara Bensin Eceran, Nyawa Pria Bulak Banteng Surabaya Melayang Dibacok di Depan Masjid

oleh -1611 Dilihat
baa71ba2 8bd0 482a b8cb 646224ca04d0
Tangkapan layar CCTV masjid saat pelaku pembacokan terlihat lari mengejar korban. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Hanya karena urusan sepele, nyawa Salamullah, 30, warga Bulak Banteng Madya, Kecamatan Kenjeran, Surabaya melayang. Pria tersebut tewas bersimbah darah setelah dibacok menggunakan celurit oleh tetangganya sendiri, Senin pagi (19/5) lalu.

Aksi berdarah itu terjadi di area Masjid Sirotol Mustaqim. Korban diketahui mengalami luka serius. Lengan kirinya bahkan nyaris putus. Selain itu, korban juga menderita luka bacok di bagian lengan kanan serta ketiak.

Pria Bulak Banteng Surabaya Dibacok hingga Tangan Putus, Motif Dendam Mengemuka

Kabar yang dihimpun menyebutkan, insiden bermula dari masalah bensin eceran. Seorang saksi mata bernama Samsuri menuturkan bahwa Salamullah datang mengendarai motor Honda Supra berwarna hitam dan mengisi bensin eceran. Namun, usai mengisi, korban justru menolak membayar.

“Korban yang menggunakan motor Honda Supra hitam mengisi bensin eceran, namun dia tidak mau membayar. Ah cuma karo bensin gik majereh (ah cuma bensin aja masih bayar, Red),” ucap Samsuri menirukan perkataan korban, Minggu (25/5).

Penolakan itu memicu adu mulut. Situasi semakin panas ketika korban tetap ngotot tak mau membayar. Pelaku yang tak bisa menahan emosi langsung masuk ke rumahnya dan mengambil celurit.

“Korban yang ngotot tidak mau bayar dan sempat ribut, akhirnya pelaku masuk ke rumahnya mengambil celurit dan mengejar korban yang lari ke area masjid,” tambahnya.

Polisi Berhasil Ringkus Pembacok Pria Bulak Banteng, Pelaku Ditangkap saat Berada di Sampang Madura

Sayangnya, korban tak bisa menyelamatkan diri. Dia berhasil disusul pelaku di halaman masjid dan langsung ditebas hingga tersungkur bersimbah darah.

Warga yang mengetahui kejadian itu langsung geger. Namun, pelaku justru bersikap tenang dan kembali ke rumahnya seolah tidak terjadi apa-apa.

“Pelaku cukup tenang setelah melakukan aksinya. Mungkin karena sudah sangat emosi. Setelah itu pulang ke kampungnya sebelum ditangkap oleh polisi,” pungkas Samsuri.

Dari hasil penelusuran, pelaku kemudian melarikan diri ke kampung halamannya di Desa Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura. Polisi yang menerima laporan langsung bergerak cepat dan kini tengah memburu pelaku yang identitasnya sudah dikantongi.

Pihak kepolisian juga tengah mendalami motif lain, sebab sebelumnya insiden ini sempat dikaitkan dengan persoalan dendam lama. Namun, keterangan para saksi menguatkan bahwa penyebab utama adalah masalah pembayaran bensin eceran yang tak seberapa. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Yudha
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.