KabarBaik.co – Gedung baru SMP Negeri 6 di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur yang dibangun dengan anggaran Rp 17,6 miliar menjadi sorotan publik.
Meski baru diserahterimakan, sejumlah ruang di lantai dua mengalami kebocoran saat musim hujan. Kondisi ini memunculkan pertanyaan terkait kualitas pekerjaan proyek yang dilakukan oleh pihak rekanan.
Kejadian ini terungkap belum lama ini setelah serah terima bangunan, dan menjadi perhatian karena gedung belum digunakan sepenuhnya. Kebocoran tersebut terungkap melalui laporan dan inspeksi langsung dari DPRD.
Saat melakukan inspeksi mendadak ke lokasi, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar Yasa Kurniawanto, menyampaikan kekecewaannya. “Ini sangat disayangkan. Bangunan baru, tapi sudah mengalami kebocoran. Kami mempertanyakan proses serah terima bangunan ini,” ujar Yasa, Senin (14/4).
Ia juga menyoroti bahwa total anggaran untuk pembangunan tahap I dan II mencapai Rp 26 miliar, serta mempertanyakan apakah pelaksana proyek masih dalam masa tanggung jawab pemeliharaan. “Bangunan belum bisa dimanfaatkan sama sekali sampai sekarang oleh pihak SMPN 6,” tambahnya.
Selain itu, Dinas Pendidikan diketahui kembali mengusulkan anggaran lanjutan senilai Rp 2,2 miliar untuk tahap perawatan di tahun 2025.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar Dindin Alinurdin, membenarkan adanya kebocoran, namun menyatakan bahwa perbaikan telah dilakukan. “Secara umum bangunan SMPN 6 sudah digunakan. Hanya saja, ada beberapa ruangan dari pembangunan tahap I yang belum dimanfaatkan secara optimal,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kekurangan fasilitas seperti AC akan dilengkapi dalam pembangunan tahap III tahun ini.(*)