Geopark Bojonegoro Masuk 2 Besar Calon UGGp 2025, Siap Melangkah ke Pengakuan Dunia

oleh -283 Dilihat
WhatsApp Image 2025 07 07 at 10.33.07
Lokasi tambang minyak mentah Wonocolo. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Langkah Kabupaten Bojonegoro menuju panggung konservasi geologi dunia menunjukkan hasil positif. Geopark Nasional Bojonegoro berhasil masuk dalam dua besar kandidat aspiring UNESCO Global Geopark (UGGp) 2025, bersanding dengan Geopark Ranah Minang Silokek di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.

Capaian ini diumumkan secara resmi melalui surat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bernomor T-806/D.07/PP.04.08/06/2025 tertanggal 30 Juni 2025. Dalam proses penilaian, Geopark Ranah Minang Silokek meraih skor tertinggi dengan nilai 86,35, diikuti Geopark Bojonegoro dengan nilai 81,30 dari total maksimal 100 poin.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro, Achmad Gunawan, menyatakan bahwa hasil ini merupakan bentuk validasi atas kesiapan Geopark Bojonegoro untuk bersaing di tingkat internasional. “Geopark yang berhasil melalui tahapan seleksi ini akan mendapatkan status UGGp dari UNESCO,” jelasnya, Senin (7/7).

Upaya Bojonegoro menuju status geopark global telah dimulai sejak 2017 silam. Selama perjalanan tersebut, berbagai tantangan berhasil dilalui berkat kerja sama lintas sektor serta partisipasi aktif masyarakat. Saat ini, Tim Geopark Bojonegoro tengah menyusun dossier atau dokumen pengajuan resmi yang menjadi syarat utama dalam penilaian UNESCO, yang harus diserahkan paling lambat 30 November 2025.

Di sisi lain, Geopark Bojonegoro juga mulai merancang program edukasi geologi yang menyasar guru dan siswa di tingkat sekolah dasar dan menengah. Program ini bertujuan memperkenalkan kekayaan geologi Bojonegoro secara menarik dan mudah dipahami. “Harapannya, generasi muda bisa tumbuh dengan pemahaman dan kecintaan terhadap kekayaan alam daerahnya sendiri,” jelas Gunawan.

Sebagai informasi, Geopark Bojonegoro memiliki lima kawasan yang telah ditetapkan sebagai cagar alam geologi melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 55.K/HK.P2/MEM.G/2021. Lokasi tersebut adalah Petroleum System Wonocolo di Kecamatan Kedewan, Antiklin Kawengan di Kecamatan Kedewa, Kayangan Api di Kecamatan Ngasem, Kedung Lantung di Kecamatan Sugihwaras, dan Fosil Gigi Hiu Purba di Kecamatan Temayang.

Dari lima lokasi tersebut, tiga di antaranya yakni Antiklin Kawengan, Kayangan Api, dan Kedung Lantung dinilai paling memenuhi kriteria untuk pengajuan UGGp. “Tema kita kuat, dan modal sosial juga besar. Tantangannya kini adalah menjaga komitmen dan memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan,” pungkas Gunawan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.