KabarBaik.co – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pasuruan menyebut partisipasi pemilih pada pilkada serentak tahun ini menjadi yang tertinggi dari lima kota/kabupaten di Jawa Timur. Khususnya kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada dengan satu pasang calon kepala daerah.
Hal itu disampaikan Komisioner KPU Kota Pasuruan Divisi Partisipasi Masyarakat (Parmas), Vincensia Niken Devi Intan usai rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil pilkada serentak. Menurutnya, prosentase partisipasi masyarakat untuk mencoblos calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur di Kota Pasuruan mencapai 67,7 persen.
Sedangkan untuk pemilihan walikota dan wakil walikota Pasuruan lebih sedikit, yakni 67,2 persen. Bila dibandingkan dengan Pilkada Kota Pasuruan sebelumnya, partisipasi masyarakat menembus angka 76 persen atau terjadi penurunan sekitar 9 persen.
Turunnya angka partisipasi masyarakat salah satunya karena pilkada hanya diikuti satu pasangan calon (paslon) yang melawan kotak kosong tak bergambar. “Salah satu penyebab turunnya angka partisipasi masyarakat untuk mencoblos ya karena paslonnya cuma satu melawan kotak kosong tak bergambar,” katanya.
Menurut Niken, meski hanya satu paslon yang bertarung melawan bumbung kosong, namun KPU Kota Pasuruan sudah maksimal dalam mensosialisasikan ajakan untuk datang ke TPS. Termasuk mendatangi lingkungan RT/RW sebagai sasaran paling kecil di masyarakat dengan 306 kegiatan.
“Bisa jadi karena kepedulian orang untuk datang mencoblos yang menurun karena paslonnya tunggal dan lawannya kotak kosong tak bergambar. Padahal yang namanya sosialisasi, kami setiap hari lakukan. RT RW saja sudah 306 kegiatan yang sudah kami lakukan,” terangnya.
Lebih lanjut Niken menegaskan bahwa selain berkampanye, KPU Kota Pasuruan juga sudah menyebar ratusan alat peraga kampanye di seluruh wilayah di Kota Pasuruan. Belum lagi pemasangan iklan di media hingga debat paslon yang disiarkan langsung melalui televisi ataupun youtube.
“Kami sudah menyebar ratusan alat peraga kampanye, mulai kecil sampai besar, belum iklan, kemudian debat yang kita siarkan langsung di televisi maupun youtube. Kami sudah maksimal,” jelasnya. (*)
