Harga Beras Melambung, 15 Ribu Ton Beras Impor Tiba di Banyuwangi

oleh -73 Dilihat
Proses bongkar muatan beras impor di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi.

kabarbaik.co – Sebanyak 15 ribu ton beras impor dari Thailand diterima Kantor Bulog Cabang Banyuwangi. Beras ini datang di tengah harga beras yang kini melambung tinggi.

Sebagai informasi, di pasaran harga beras premium saat ini tembus Rp 20 ribu per kilogramnya. Sementara kelas medium harganya Rp 16 ribu per kilogram.

Pimpinan Bulog Banyuwangi, Harisun mengatakan beras impor itu datang pada pertengahan Februari ini. Kapal dikirim menggunakan kapal dan berlabuh di Pelabuhan Tanjungwangi.

Hingga saat ini, jumlah beras yang telah berpindah dari kapal ke Gudang Bulog di Ketapang sekitar 10 ribu ton. Sisanya sebanyak 5 ribu ton diharapkan rampung proses bongkarnya dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga:  Konsleting Usai Diguyur Hujan Gudang Warga Banyuwangi Terbakar

Menurut Harisun, mayoritas beras impor yang datang akan dikirim ke Nusa Tenggara Timur (NTT). NTT merupakan salah satu daerah defisit beras di Indonesia Timur.

“Instruksi dari pusat, sebanyak 13 ribu ton untuk NTT. Pengirikannya nanti bertahap,” kata Harisun, Rabu (21/2/2024).

Sementara 2 ribu ton beras impor sisanya akan disimpan di Gudang Bulog Banyuwangi sebagai pemenuhan kebutuhan stok.

Baca juga:  Stabilkan Harga Beras, Pemkab Banyuwangi dan Bulog Gelar Pasar Murah

Selain itu, Bulog Banyuwangi juga tengah mengirim beras-beras yang tersimpan di gudang untuk daerah-daerah lain di Indonesia Timur. Beras yang dikirim merupakan stok beras impor yang telah datang pada tahun lalu.

“Untuk beras impor, pada tahun lalu Banyuwangi kedatangan sekitar 9 kali. Dari Thailand dan Vietnam,” sambung dia.

Harisun mengakui, harga beras di pasar-pasar tradisional di Banyuwangi merangkak naik dalam beberapa waktu terakhir. Pantauan di pedagang beras di pusat kota, harga beras premium telah menyentuh sekitar Rp 16.500 per kg.

Baca juga:  Alhamdulillah, Puluhan Warga Banyuwangi Terjangkit Chikungunya Mulai Sembuh

“HET (Harga Eceran Tertinggi) di kami untuk beras premium Rp 13.900 per kg,” katanya.

Sementara untuk beras medium juta naik menjadi sekitar Rp 13.000-an per kg. Jauh lebih tinggi dari HET Rp 10.900 per kg.

Menurut Harisun, penyebab utama kenaikan harga beras adalah mundurnya masa panen. Dari prediksi awal pertengahan Februari menjadi sekitar pertengahan Maret.

“Ini kendalanya memang pada musim panen yang ada kemunduran,” tambahnya.(ikhwan)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.