Stabilkan Harga Beras, Pemkab Banyuwangi dan Bulog Gelar Pasar Murah

oleh -85 Dilihat
Ratusan warga mengantre dalam giat operasi pasar murah di Taman Blambangan, Rabu (21/2/2024).

kabarbaik.co – Pemkab Banyuwangi bersama Bulog menggelar operasi pasar murah sebagai upaya menekan tingginya harga bahan pokok di pasaran.

Sebagaimana diketahui saat ini komoditi beras yang mengalami kenaikan drastis. Di pasaran harga beras dikisaran Rp16 ribu – Rp20 ribu per kilogramnya.

Oleh karenanya dalam operasi pasar murah ini beras menjadi komoditi yang banyak digelontorkan.

Pasar murah digelar serentak di 25 kecamatan di Banyuwangi, Rabu (21/2/2024). Rata-rata per hari puluhan ton beras digelontorkan.

Salah satu pasar murah digelar di Taman Blambangan. Ratusan warga silih berganti rela mengantre untuk mendapatkan beras merk Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang dijual dengan harga Rp 51 ribu per lima kilogram atau Rp 10.200 per kilogramnya.

Baca juga:  Gotong Royong Tangani Kemiskinan, Ribuan ASN Banyuwangi Jadi Orang Tua Asuh Keluarga Miskin

Selain beras, ada juga gula yang dibanderol dengan harga Rp 15 ribu, minyak goreng Rp 14 ribu, dan tepung Rp 10 ribu.

Salah satu warga Eli Safitri (32), mengaku terbantu adanya pasar murah tersebut, karena saat ini sejumlah harga sembako mahal di pasaran.

“Pasar murah ginian sangat membantu, terutama beras. Sekarang harganya sudah mencapai Rp 80 ribu per lima kilonya,” kata warga Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat ini.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan jajaran bersama Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi Harisun, turut melakukan peninjauan langsung pasar murah yang ada di kawasan Taman Blambangan itu.

Ipuk mengatakan, memang terjadi kenaikan harga beras di pasaran. Adanya operasi pasar ini, untuk menekan harga dengan memenuhi kebutuhan warga dengan harga beras yang jauh lebih murah.

Baca juga:  Kunjungi Pesantren saat Bunga Desa, Bupati Ipuk Ajak Santri jadi Duta Anti-Bulliying

“Operasi pasar ini kita gelar serentak dan bergiliran di 25 kecamatan. Pemkab dan Bulog menyisir berbagai tempat di Banyuwangi untuk diadakan pasar murah,” ujarnya.

Menurut Ipuk, kenaikan harga beras hampir menyeluruh di seluruh daerah di Indonesia. Disebabkan dampak El Nino yang berpengaruh terhadap musim panen petani.

“Kejadian ini (kenaikan harga beras) merata di sebagian daerah di Indonesia akibat El Nino. Sehingga musim panennya mundur. Tapi, Maret sudah musim panen, semoga harga bisa kembali stabil,” jelasnya.

Pimpinan Cabang Bulog Banyuwangi, Harisun menambahkan, setiap kecamatan Bulog setidaknya menggerojok 9-10 ton beras untuk memenuhi kebutuhan warga.

Dalam operasi pasar ini, setiap warga hanya dibatasi dua karung beras masing-masing seberat 5 kilogram. Tujuannya agar semua warga kebagian dan mengantisipasi tidak diperjual belikan kembali.

Baca juga:  PC Aisyiyah dan PPDI Banyuwangi Terima Hibah Program KIAT GESIT dari Australia

“Ini salah satu gerakan nyata bahwa kita hadir di masyarakat memastikan bahwa beras betul-betul sampai kepada masyarakat,” ungkapnya.

Harisun melanjutnya, mulai Januari sampai menjelang akhir Februari ini, Bulog setidaknya telah menggelontorkan 1.100 beras SPHP ke masyarakat.

“Karena tiap hari, kita dropping ke pasar-pasar mulai Wongsorejo sampai Kalibaru itu antar 20-30 ton per hari untuk operasi pasar,” bebernya.

Sampai saat ini, kata Harisun, stok beras di Gudang Bulog Banyuwangi masih tersedia 5.500 ton. Stok ini masih aman hingga tiga bulan mendatang.(ikhwan)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.