Harga Bibit Bawang Merah Jenis Batu Ijo Khas Ngantang Bertahan di Harga Rp 25 Ribu

oleh -1049 Dilihat
WhatsApp Image 2024 06 15 at 22.18.24
Bawang merah Batu Ijo yang dijadikan bibit untuk segera ditanam. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – Harga bibit bawang merah Batu Ijo varietas yang sudah dipatenkan petani Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, masih bertahan di harga antara Rp23 ribu hingga Rp25 ribu perkilogram. Hal itu dinyatakan petani bawang merah Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Isroni.

Menurut Isroni, sebelumnya harga bibit bawang merah mencapai Rp30 ribu perkilogram. “Tetapi harga bawang merah Batu Ijo bertahan Rp25 ribu. Ini bertahan hampir satu bulan ini atau lebih kurang sejak 25 hari lalu,” jelas Isroni saat ditemui dikediamannya di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Sabtu (15/6).

Isroni menyatakan, kondisi tersebut membuat kita tidak perlu heran jika harga bawang merah mahal di pasaran. “Kalau sekarang ini memang sulit untuk mendapatkan bawang merah. Karena belum musim tanam. Nah, masa musim tanam yang tepat kalau diperhitungkan baru pada 16 Juni sampai 16 Juli,” jelasnya.

Sedangkan siklus masa tanam bawang merah Batu Ijo, lanjut Isroni, selama 75 hari hingga panen di musim kemarau ini. Kalau dihitung penghasilan dengan jarak tanam 20 sentimeter. Dengan, 2,5 kuwintal per hektare, estimasi pendapatan yang diperoleh enam sampai delapan kali lipat dari perkilo bibit bawang merah yang ditanam.

“Jenis bawang merah batu ijo ini meskipun dibudidayakan di Ngantang sejenis dari Bali, buahnya besar-besar. Nah, kalau beli dari petani Rp18 ribu sampai Rp20 ribu. Kalau tengkulak menjual rata-rata selisih Rp2 ribu atau diatasnya,” ujar Isroni.

Isroni menegaskan, dalam kondisi saat ini beberapa petani bawang merah cenderung ke jenis varietas lain, yakni sama-sama bawang merah jenis Thailand Nganjuk (Tajuk). Jenis Tajuk merupakan bawang merah asal Thailand yang dibudidayakan di Nganjuk.

“Kalau bawang merah Batu Ijo harganya bertahan tetap semahal sekarang. Banyak petani bawang merah di Nantang yang mengambil alternatif pindah ke bawang merah Tajuk,” tuturnya.

Isroni mengungkapkan, jenis bawang merah Tajuk buahnya lebih kecil dari Batu Ijo. Dengan jarak tanam lebih panjang yaitu 22 sentimeter, maka bawang merah tersebut bisa berkembang lebih banyak.

“Yang jelas bawang merah Tajuk ini buahnya kecil. Inilah yang bisa menyebabkan lahan menjadi luas. Apalagi meski produk bawang merah Batu Ijo sudah puluhan tahun ditanam di Ngantang tetapi yang saya sesali sampai sekarang masih belum punya kontrak dengan pabrik,” tegasnya.

Untuk diketahui, di Kecamatan Ngantang beberapa desa yang menjadi sentra petani bawang merah Batu Ijo, di antaranya Desa Purworejo, Banjarejo, Mulyorejo, Sumberagung, dan Kaumrejo. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.