Harga Emas Antam Kembali Merosot, Turun Rp 45 Ribu Jadi Rp 2,282 Juta/gram

oleh -50 Dilihat
harga emas antam naik 2646649

KabarBaik.co – Harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia, Selasa, kembali mengalami penurunan harga jual dan kali ini turun Rp 45.000 menjadi Rp 2.282.000 dari semula Rp 2.327.000 per gram.

‎Untuk harga jual kembali (buyback) juga turun ke angka Rp 2.147.000 dari awalnya Rp 2.192.000 per gram, serta dijual mulai dari gramasi 0,5 gram hingga 1 kilogram (1.000 gram).

‎Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017.

‎Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP.

‎PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback. Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di laman Logam Mulia Antam pada Selasa:

‎‎- Harga emas 0,5 gram: Rp1.191.000.

‎- ⁠Harga emas 1 gram: Rp2.282.000.

‎- ⁠Harga emas 2 gram: Rp4.504.000.

‎- ⁠Harga emas 3 gram: Rp6.731.000.

‎- ⁠Harga emas 5 gram: Rp11.185.000.

‎- ⁠Harga emas 10 gram: Rp22.315.000.

‎- Harga emas 25 gram: Rp55.662.000.

‎- ⁠Harga emas 50 gram: Rp111.245.000.

‎- ⁠Harga emas 100 gram: Rp222.412.000.

‎- ⁠Harga emas 250 gram: Rp555.765.000.

‎- ⁠Harga emas 500 gram: Rp1.111.320.000.

‎- ⁠Harga emas 1.000 gram: Rp2.222.600.000.

‎‎Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen untuk non-NPWP.

‎‎Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22. (ANTARA)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.