Ini Cara SMA Budi Utomo Gadingmangu Jombang Jawab Kebutuhan Dunia Kerja Bagi Siswanya

oleh -141 Dilihat
WhatsApp Image 2025 02 06 at 10.00.03 scaled
Kepala Sekolah SMA Budi Utomo Gadingmangu Perak Heboh Handono Pribadi Luhur saat memberi pemaparan. (Foto: Teguh Setiawan)

KabarBaik.co – SMA Budi Utomo Gadingmangu, Perak, Jombang, menggelar pameran Dual Track di Aula Pondok Pesantren Gadingmangu Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang. Pameran ini menampilkan berbagai proyek dan inovasi yang dihasilkan siswa dalam program Dual Track, yang menggabungkan pendidikan akademik dengan keterampilan vokasional.

Ada 7 pilihan kelas yang disediakan sekolah, meliputi kelas pendingin AC, las listrik, desain grafis, computer office, content marketing, tata rias, dan tata boga. Pembina Yayasan Budi Utomo, Ahmad Fawas menyampaikan, pihaknya berusaha merealisasikan apa yang dicanangkan pemerintah, bahwa lulusan SMA ketika selesai sekolah bisa langsung kerja.

“Kami melihat fenomena tidak semua anak selesai SMA punya keinginan berkuliah. Jika tidak kuliah kemudian tidak memiliki skill dikhawatirkan akan jadi beban keluarga,” jelas Fawas. Menurutnya, dia menjalankan program Dual Track ini sebagai sarana memberikan skill tambahan ketika pilihan hidup siswa selesai SMA tidak berkuliah.

kabarbaik lebaran

“Mereka (siswa, Red) punya bekal malah bisa membantu keluarga bukan menjadi beban keluarga,” ujarnya. Pihaknya juga tengah menggandeng perusahaan atau pegiat usaha untuk kedepan bisa mengakomodir siswa sesuai dengan skillnya.

Kepala Sekolah SMA Budi Utomo Gadingmangu Perak, Heboh Handono Pribadi Luhur menyatakan, acara bertajuk ‘Dari Ruang Kelas ke Dunia Kerja, Cara Nyata Siswa Dual Track’ ini bertujuan agar siswa memiliki harapan masa depan karena memiliki keahlian praktis.

“Berangkat Kebutuhan siswa setelah lulus, saat sekolah bisa menambahi materi akademis maupun non akademis, yang disesuaikan harapan pemerintah maupun sekolah,” ucap Heboh Handono.

Menurutnya, inovasi ekstrakurikuler secara mandiri dalam bentuk program dual track dilaksanakan di luar kegiatan belajar mengajar (KBM), sehingga tidak bertabrakan dengan aktivitas pendidikan formal. “Saat ini ada 7 pelatihan vokasi berangkat dari kebutuhan orang tua, siswa, dukungan pondok, yayasan dan mitra kerja,” ungkap Heboh Handono.

Dalam hal ini kurang lebih sebanyak 1.678 siswa diberi keleluasaan untuk memilih ekstrakurikuler yang diminati. Tidak diwajibkan bagi siswa, tapi berangkat dari masukan orang tua. “Hal ini memungkinkan untuk orang tua siswa tidak mengeluarkan biaya yang berat, karena sesuai kebutuhan,” bebernya.

Inovasi Dual Track di SMA Budi Utomo Gadingmangu ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengembangkan program pendidikan yang serupa. “Dengan memberikan pendidikan yang relevan dan berkualitas, kita dapat mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan dan persaingan,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.