Innalillahi! Awalnya Diduga Tewas Kecelakaan, Ternyata Wartawati Ini Dibunuh Prajurit TNI

oleh -1914 Dilihat
JUWITA
Almarhumah Juwita

KabarBaik.co- Dalam beberapa waktu belakangan, tindak pidana yang melibatkan anggota TNI-Polri terasa susul-menyusul saja. Kasus judi dan pembunuhan tiga anggota Polri yang dilakukan oknum prajurit TNI di Way Kanan, Lampung, belum juga tuntas. Kini, publik tanah air sudah digegerkan pembunuhan sadis seorang wartawati. Lokasinya di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Adalah Juwita, 25, wartawati sebuah media online yang menjadi korban. Terduga pelaku Kelasi Satu (KLS) J, seorang prajurit TNI Angkatan Laut (AL) yang berdinas di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Belum diketahui apa motif pembunuhan tersebut.

Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, Komandan Detasemen Polisi Militer Lanal Balikpapan, kepada media setempat membenarkan pelaku dalam pembunuhan tersebut adalah anggota Lanal Balikpapan berinisial J, 23 tahun. ’’Kami mengonfirmasi bahwa benar telah terjadi kasus pembunuhan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Lanal Balikpapan berinisial J, terhadap korban saudari Juwita,’’ katanya dalam konferensi pers, Rabu (26/3).

kabarbaik lebaran

Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu (22/3) di Banjarbaru, Kalsel. Saat ini, lanjut Ronald, pihaknya masih berupaya mengungkap kejadian tersebut. Terduga pelaku telah diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lanal Balikpapan dan akan menjalani proses hukum secara transparan. ‘’Mohon kesabaran rekan-rekan media terkait perkembangan penyidikan kasus yang melibatkan anggota kami ini,” tegasnya.

Informasi awal, terduga pelaku J baru satu bulan bertugas di Lanal Balikpapan setelah berdinas di TNI-AL selama kurang lebih empat tahun. ’’Selain itu, kami juga menyelidiki keberadaan pelaku di Banjarbaru pada saat kejadian, apakah dalam rangka tugas kedinasan atau kepentingan pribadi,” katanya.

Ronald menyatakan, pihaknya belum bisa mengungkapkan motif kasus ini serta hubungan antara korban dan terduga pelaku. Yang pasti, pihaknya turut menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. ‘’Kami juga memohon maaf atas kejadian yang melibatkan oknum anggota kami ini dan memastikan bahwa jika terbukti bersalah, tersangka akan menerima sanksi serta hukuman yang setimpal sesuai hukum yang berlaku,” tegas Ronald.

Korban Juwita kali pertama ditemukan warga tergeletak di tepi jalan arah Kiram dari akses Jalan Gunung Kupang, Banjarbaru, Sabtu (23/3), pukul 14.57. Kondisinya sudah tidak bernyawa dekat motor matic hitam dengan nopol DA 6913 LCS. Motor itu dikendarai korban dari rumah. Awalnya, Juwita diduga tewas karena kecelakaan.

Namun, beberapa pihak menyebut ada sejumlah kejanggalan di balik kematian korban. Juwita ditemukan dalam kondisi telentang di tepi jalan utama dengan helm masih terpasang. Terdapat beberapa luka antara lain di dagu, lebam-lebam di punggung, dan leher bagian belakang. Keadaan itu kemudian memunculkan kematiannya bukan merupakan kecelakaan tunggal.

Kepada awak media pihak keluarga menceritakan, Juwita meninggalkan rumah pada Sabtu, (22/03), sekitar pukul 9 atau 10 pagi. Ia hanya meminta izin berangkat ke arah Guntung Payung. Ternyata, siang hari, keluarga menerima kabar duka kematian Juwita.

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banjarbaru menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Juwita. ‘’Dia adalah teman kami, sesama wartawan. Apa yang menimpa dirinya sangat mengejutkan dan membuat kami berduka,” ujar Sekretaris PWI Banjarbaru Zepi Al Ayubi kepada awak media setempat. Pihaknya pun mendesak aparat berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini secara profesional.

Pernyataan senada disampaikan Ketua PWI Kalimantan Selatan Zainal Helmie. Dia mengenang Juwita sebagai wartawati yang gigih dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas jurnalistik. ’’Kehilangan almarhumah adalah duka mendalam bagi dunia pers, khususnya di Kalimantan Selatan. Semangat dan perjuangannya dalam mencari dan menyampaikan berita akan selalu menjadi inspirasi bagi rekan-rekan sejawat,” tandasnya.

Juwita merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Selama ini, ia dikenal sebagai sosok wartawati muda yang menjalankan profesi jurnalistik di wilayah Kabupaten Banjar dan Kota Banjarbaru. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.