KabarBaik.co – Kemacetan menjadi pemandangan sehari-hari di ruas Jalan Sunan Giri, Kecamatan Kebomas, Gresik. Seperti terjadi kemarin, Kamis (24/7). Titik kemacetan terpantau terjadi di kawasan Simpang 3 Telaga, yang dikenal sebagai jalur padat karena berdekatan dengan pasar dan jalur akses utama dari wilayah Kebomas.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik, Nugroho, menyebut bahwa kemacetan di kawasan tersebut dipicu oleh tingginya volume kendaraan pada pagi hari. “Memang padat sekali. Dari arah atas banyak perumahan, dari Kebomas naik, banyak juga yang sekolah. Yang turun juga lebih banyak,” ujar Nugroho saat dikonfirmasi.
Setiap pagi, pihak Dishub bersama personel Polsek Kebomas melakukan pemantauan langsung di lapangan. Namun, ia mengakui bahwa petugas yang ditempatkan masih terbatas jumlahnya.
“Kami tempatkan dua petugas, tapi itu masih kurang. Kalau ditambah, titik lain bisa kekurangan. Kami biasanya berjaga di titik tersebut dari pukul 06.00 sampai 07.00 WIB,” imbuhnya.
Kemacetan juga diperparah oleh perilaku pengguna jalan yang kerap tak sabar. “Tak sedikit pengguna jalan yang nekat ambil jalur berlawanan. Akhirnya jalan yang mestinya dua arah, jadi satu arah. Ini justru memperparah kondisi macet,” katanya.
Selain volume kendaraan, Nugroho juga menanggapi keluhan masyarakat soal kendaraan yang parkir di bahu jalan. “Lokasi itu memang dekat dengan pasar. Parkir kendaraan, atau yang hanya berhenti sebentar untuk membeli sesuatu, juga menjadi faktor. Tapi yang utama tetap volume kendaraan yang sangat padat,” jelasnya.
Meski demikian, ia memastikan bahwa kendaraan yang hendak berziarah ke makam Sunan Giri tidak sampai memadati titik kemacetan tersebut. “Insyaallah kalau parkiran mobil ziarah tidak sampai daerah itu,” ujarnya.
Sebagai upaya sementara, Dishub Gresik menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam berlalu lintas. “Yang perlu digarisbawahi adalah ketertiban dan kesabaran pengguna jalan. Ini sangat menentukan lancarnya arus lalu lintas di kawasan padat seperti Jalan Sunan Giri,” pungkasnya.
Dishub Gresik kini masih mengandalkan pengawasan manual untuk mengurai kemacetan, sembari mengevaluasi penempatan personel agar lebih merata di seluruh titik rawan macet di wilayah Gresik.(*)






