Jangan Sembarangan! Makna Mendalam di Balik Larangan Duduk di Depan Pintu

oleh -534 Dilihat
duduk depan pintu
Foto mitos duduk di depan pintu (Pinterest)

KabarBaik.co- Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menerima berbagai nasihat dari orang tua maupun masyarakat sekitar. Beberapa nasihat ini mungkin terdengar aneh atau tidak masuk akal, namun tetap diwariskan secara turun-temurun. Salah satu nasihat yang cukup populer di kalangan masyarakat Jawa adalah larangan untuk duduk di depan pintu. Meski kelihatannya sederhana, larangan ini ternyata memiliki makna budaya yang cukup dalam.

Mengapa Duduk di Depan Pintu Dianggap Pamali?

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, pintu bukan hanya sekadar elemen rumah. Pintu dianggap sebagai gerbang simbolis yang menghubungkan dunia luar dan dalam. Oleh karena itu, duduk di depan pintu sering dikaitkan dengan hal-hal negatif. Salah satu mitos yang cukup terkenal menyebutkan bahwa orang yang suka duduk di depan pintu akan sulit mendapatkan jodoh. Konon, posisi ini dianggap sebagai penghalang datangnya jodoh atau rezeki.

Selain soal jodoh, duduk di depan pintu juga dianggap bisa membawa kesialan atau menjauhkan keberuntungan. Dalam pandangan spiritual masyarakat Jawa, pintu dipercaya sebagai jalur lalu lintas roh-roh leluhur. Duduk di sana dianggap tidak sopan, bahkan bisa mengganggu harmoni antara dunia nyata dan dunia gaib.

Tak hanya itu, dari sisi sosial, larangan ini juga memiliki alasan praktis. Pintu adalah akses utama keluar-masuk rumah. Duduk di sana tentu saja bisa menghalangi orang yang ingin masuk atau keluar, bahkan bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi tamu yang datang. Bisa jadi, larangan ini dulunya diciptakan sebagai cara halus untuk mengajarkan etika dan sopan santun kepada anak-anak.

Asal-Usul Mitos Ini

Beberapa pendapat menyebutkan bahwa kebiasaan ini berasal dari zaman dahulu, ketika para wanita sering duduk berjejer di depan pintu rumah sambil mencari kutu. Pemandangan tersebut mungkin dianggap kurang pantas atau mengganggu, sehingga muncullah larangan-larangan tersebut sebagai bentuk pengendalian sosial.

Ada juga yang berpendapat bahwa larangan ini hanyalah bentuk simbolik dari nasihat untuk bersikap tertib, menjaga penampilan, dan menghargai privasi serta kenyamanan orang lain.

Percaya atau Tidak, Semua Kembali ke Diri Sendiri

Jika dilihat dari sisi logika, mungkin tidak ada hubungan langsung antara duduk di depan pintu dengan jodoh atau rezeki. Namun, di balik mitos ini, kita bisa melihat adanya nilai-nilai kearifan lokal yang ingin disampaikan. Nilai-nilai seperti menghargai ruang orang lain, menjaga keteraturan, dan menghormati tempat-tempat tertentu dalam rumah.

Meskipun mitos tentang duduk di depan pintu terdengar tidak masuk akal, kita tetap bisa menghargainya sebagai bagian dari warisan budaya dan tradisi lisan masyarakat. Percaya atau tidak, mitos ini mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan memahami makna di balik kebiasaan-kebiasaan lama. Yang terpenting, kita mengambil sisi positifnya sebagai pelajaran hidup yang diwariskan oleh para leluhur.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Ibrahim Al Fatich Purnomo
Editor: Lilis Dewi


No More Posts Available.

No more pages to load.