Jelang World Water Forum, Kabaharkam Polri Cek Kesiapan Pengamanan di Pelabuhan Ketapang

Reporter: Ikhwan
Editor: Andika DP
oleh -142 Dilihat
Kabaharkam Polri Komjen Pol M. Fadil Imran saat melakukan pengecekan di Ketapang. (Foto: Ikhwan)

KabarBaik.co – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melakukan pengecekan pengamanan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis (9/5).

Hal ini dilakukan untuk memastikan pencegahan gangguan keamanan selama pelaksanaan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali yang akan berlangsung pada tanggal 18-25 Mei 2024.

Pengecekan ini dipimpin langsung oleh Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol M. Fadil Imran.

“Saya ingin memastikan dengan melakukan pengecekan kesiapan pengamanan akses masuk ke Bali melalui Pelabuhan Ketapang,” ujar Fadil Imran.

Fadil menjelaskan bahwa Polri telah menyiapkan rencana pengamanan yang matang melalui Operasi Puri Agung 2024.

“Polri telah melaksanakan peninjauan menyeluruh dengan memeriksa infrastruktur keamanan di pelabuhan serta menyusun langkah-langkah pengamanan yang diperlukan,” terangnya.

Baca juga:  Apel Gelar Pasukan Wujudkan Pemilu Damai di Bumi Blambangan

Dalam pengecekan ini, Fadil bersama jajarannya meninjau sejumlah titik di Pelabuhan Ketapang, seperti monitoring room ASDP, dermaga penyeberangan, dan personel yang berjaga.

Sebanyak 596 personel dari Satuan Tugas Wilayah Jawa Timur turut disiapkan untuk pengamanan pintu masuk ke Bali melalui Jawa Timur, khususnya Banyuwangi.

Fadil menegaskan bahwa penjagaan WWF di Nusa Dua Bali sangat ketat karena menyangkut prestisius negara yang pertama kali dipercaya menjadi tuan rumah.

“Indonesia pertama kali menjadi tuan rumah forum air terbesar dunia dan hal tersebut menjadi sebuah kebanggaan sehingga persiapan penyelenggaraannya disiapkan dengan matang,” tandasnya.

Baca juga:  Berlatar Sejarah Kelam Konflik Politik 1965 di Banyuwangi, Alasan Kalian Harus Nonton Film Kupu-kupu Kertas

Forum Air Dunia Ke-10 memiliki tema Air bagi Kesejahteraan Bersama (Water for Shared Prosperity) yang diterjemahkan ke dalam enam subtema, yakni air bagi manusia dan alam, keamanan air dan kesejahteraan, tata kelola pengurangan risiko bencana, kerja sama tata kelola dan diplomasi hidro, keuangan air berkelanjutan, serta pengetahuan dan penemuan.

Dalam forum tersebut, Indonesia bersama negara-negara anggota Dewan Air Dunia mencari berbagai mekanisme dan pendekatan untuk menyelesaikan isu yang berkaitan dengan air.

Ada tiga proses yang akan secara spesifik membahas permasalahan air yang erat kaitannya dengan politik, regional/kawasan, dan tematik.

Baca juga:  Ribuan Calon Jemaah Haji Banyuwangi Lakukan Manasik

Pertama, ruang diskusi antara pemangku kepentingan mulai kepala negara, anggota parlemen, pejabat setingkat menteri, pemerintah daerah, dan otoritas wilayah sungai, untuk isu air yang erat kaitannya dengan politik.

Kedua, pembahasan isu air dengan melibatkan pemangku kepentingan mulai pemerintah hingga lembaga nonprofit.

Terakhir adalah terkait dengan persoalan regional/kawasan. Forum akan membuka ruang diskusi antar pemangku kepentingan yang berasal dari sejumlah kawasan, yakni Mediterania, Asia Pasifik, Amerika, dan Afrika.

Ada tiga wilayah yang dilibatkan dalam kegiatan WWF ke-10 2024, diantaranya selaku tuan rumah Bali, Jawa Timur dan NTB.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.