KabarBaik.co – Dinas Perhubungan (Dishub) menyiapkan rekayasa lalu lintas menyusul penutupan Jembatan Semampir untuk keperluan rehabilitasi. Penutupan berlangsung mulai 15 September hingga 12 November 2025.
Kepala Dishub Kota Kediri Didik Catur menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait, di antaranya Dinas PUPR, Dinas Kominfo, Satlantas Polres Kediri Kota, serta Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur–Bali. Rapat koordinasi tersebut membahas rute alternatif serta pemasangan rambu-rambu pengalihan arus lalu lintas.
“Nantinya rute alternatif sudah disiapkan untuk bus antar kota, angkutan barang, maupun angkutan umum lain. Selain itu, Dishub bersama Satlantas akan meningkatkan operasi lapangan serta mengoptimalkan Area TraVic Control System (ATCS) agar arus lalu lintas di Kota Kediri tetap lancar,” ujar Didik, Jumat (12/9).
Beberapa jalur alternatif telah ditetapkan, di antaranya:
Surabaya–Tulungagung (bus dan angkutan barang): melalui Jl Mayor Bismo – Jl Mayjend Sungkono – Jl Diponegoro – Jl Hasanudin – Jl Teuku Umar – Jl Ahmad Yani – Jl Letjend Suprapto – Jl DI Panjaitan – Jl Kapten Tendean – Jl Supersemar – Jl Perintis Kemerdekaan – Jl Sersan Suharmaji – Tulungagung.
Tulungagung–Kertosono–Surabaya (bus dan angkutan barang): melalui Jl Sersan Suharmaji – Jl Perintis Kemerdekaan – Jl Super Semar – Jl Kapten Tendean – Jl Letjend Supratman – Jl MT Haryono – Jl Brigjen Katamso – Jl BP Sudirman – Jl Yos Sudarso – Jl Mayjend Sungkono – Jl Mayor Bismo.
Tulungagung–Pare–Surabaya (angkutan barang): melalui Jl Sersan Suharmaji – Jl Perintis Kemerdekaan – Jl Super Semar – Jl Kapten Tendean – Jl DI Panjaitan – Jl Imam Bahri – Jl Raya Tugurejo – Simpang Lima Gumul – Jl Raya Kediri–Pare.
Kediri/Tulungagung–Nganjuk: melalui Jl Sersan Suharmaji – Jl Perintis Kemerdekaan – Jl Super Semar – Jl Kapten Tendean – Jl Letjend Supratman – Jl MT Haryono – Jl Brigjen Katamso – Jl Bandarngalim – Jl Agus Salim – Jl Semeru – Jl Dr Sahardjo – Jl Suparjan Mangunwijaya – Jl Ahmad Dahlan – Jl Gatot Subroto – Jl Sersan Bahrun.
Didik menegaskan pihaknya akan terus melakukan evaluasi lapangan setelah penutupan berlangsung. “Kami imbau pengguna jalan, khususnya bus dan truk, agar mematuhi rambu-rambu pengalihan arus yang sudah dipasang,” tegasnya.
Sementara itu, Mahatma Manurung, PPK 2.1 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur–Bali, menjelaskan bahwa rehabilitasi Jembatan Semampir yang dibangun sejak 1992 ini mendesak dilakukan karena adanya pergeseran struktur akibat perubahan tanah sungai dan beban berlebih.
“Secara visual terlihat adanya lendutan di aspal. Karena itu, kami fokus pada perbaikan permukaan, termasuk penyekrapan, penanganan retakan, dan perbaikan celah antara abutment dengan pothier agar tidak melebihi batas 5 cm,” jelas Mahatma.
Melalui rekayasa lalu lintas dan sinergi antarinstansi, Pemkot Kediri berharap penutupan Jembatan Semampir tidak menimbulkan kemacetan parah sekaligus memastikan proyek rehabilitasi berjalan sesuai target. (*)