KabarBaik.co – Kabupaten Pasuruan kembali mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa. Penghargaan diraih dalam agenda High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2ED) Jawa Timur.
Adapun penghargaan yang diraih Kabupaten Pasuruan yaitu sebagai Pelaksana Kerjasama Antar Daerah Teraktif Tahun 2025. Piagam penghargaan diserahterimakan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Pawaransa kepada Wakil Bupati Shobih Asrori di Hotel Double Tree, Kota Surabaya.
Wakil Bupati Shobih menyampaikan rasa syukurnya atas capaian yang diraih. Sekaligus memberikan apresiasi tertingginya kepada seluruh anggota TPID Kabupaten Pasuruan serta seluruh elemen masyarakat atas kolaborasi dan kinerjanya dalam rangka mengendalikan inflasi daerah.
“Penghargaan ini bukan sekadar simbol, tapi cerminan dari komitmen bersama untuk menjaga stabilitas laju inflasi di Kabupaten Pasuruan berada di kisaran targetnya sekitar 2,5 persen. Tujuannya tidak lain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata pejabat yang akrab disapa Gus Shobih itu.
Gus Shobih menjelaskan, prestasi tersebut sebagai motivasi tersendiri bagi pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kinerja dan terus berinovasi. Sekaligus memastikan setiap program pembangunan memberikan pelayanan optimal dan manfaat nyata bagi masyarakat di Kabupaten Pasuruan.
“Kami berharap penghargaan ini memacu semangat kolaborasi yang lebih kuat lagi antara Pemerintah, sektor swasta dan masyarakat. Kami optimis, ke depannya bisa terus melahirkan inovasi yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan memperkuat posisi daerah sebagai wilayah yang maju dan kompetitif di Provinsi Jatim,” tandasnya.
TPID Jatim Awards Tahun 2025 merupakan apresiasi yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur setelah melalui proses evaluasi dan penilaian kinerja yang komprehensif. Adapun kriteria penilaian TPID Awards Jawa Timur 2025 dilakukan berdasarkan pengendalian inflasi yang berfokus pada strategi roadmap 4K. Yakni, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif. (*)






