KabarBaik.co – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan sejumlah kereta api (KA) menyusul gangguan jalur akibat luapan air di petak Gubuk–Tegowanu pada Selasa (21/10) malam.
Gangguan terjadi di Km 27+9/0 antara Stasiun Gubuk–Tegowanu mulai pukul 19.04 WIB, ketika luapan air mendekati rel dan berpotensi membahayakan jalur.
Petugas segera merespons dengan memasang pembatas kecepatan 60 km/jam sejak pukul 18.05 WIB.
Namun, air semakin deras, dan pukul 19.16 WIB ditemukan erosi (gogosan) di oprit jembatan. Demi keselamatan, jalur hilir Gubuk–Tegowanu segera ditutup (semboyan 3), dan semua perjalanan KA dialihkan ke jalur hulu (kiri).
Kondisi memburuk, dengan debit air terus naik hingga 5 cm di atas kop rel pada 20.22 WIB. Pukul 21.20 WIB, jalur hulu juga ditutup karena kondisi serupa. Setelah penanganan intensif, jalur hilir dibuka kembali pukul 23.00 WIB dengan batas kecepatan 10 km/jam, disusul jalur hulu yang dibuka pukul 01.23 WIB dengan batas 20 km/jam.
Akibat insiden ini, sejumlah KA mengalami dampak, termasuk KA Pandalungan relasi Gambir–Jember, yang sempat terlambat 39 menit saat memasuki wilayah Daop 9 Jember.
Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menegaskan keselamatan penumpang adalah prioritas utama.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Seluruh petugas bekerja maksimal untuk memastikan jalur aman dan meminimalisasi dampak operasional,” ujar Cahyo, Kamis (23/10).
Pihaknya juga mengimbau kepasa pelanggan untuk memaklumi bahwa faktor cuaca ekstrem dapat memengaruhi lintas, dan KAI akan selalu mengupayakan mitigasi cepat.
Pelanggan diimbau memantau informasi terkini jadwal perjalanan melalui aplikasi Access by KAI atau Contact Center KAI 121. (*)
