KabarBaik.co – Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu angkat bicara soal penemuan kerangka mayat dalam mobil di Asrama Polisi (Aspol) Polsek Ujungpangkah, Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.
AKBP Rovan menegaskan bahwa Polres Gresik telah mengambil langkah-langkah cepat dan profesional setelah ditemukannya kerangka manusia di dalam mobil pada Senin (10/3) tersebut.
“Langkah-langkah yang telah kami lakukan, pertama mendatangi TKP dan mengamankan lokasi. Tim gabungan dari Satreskrim dan Inafis kelokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Garis polisi dipasang untuk mencegah gangguan terhadap proses penyelidikan,” jelasnya, Selasa (11/3).
Diungkapkan, tim forensik melakukan identifikasi awal terhadap jasad, mengambil sampel untuk uji laboratorium. Serta mengumpulkan barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi.
“Jasad korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian dan perkiraan waktu kematian. Kepolisian juga telah meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi serta memeriksa rekaman CCTV (jika tersedia) untuk mengungkap lebih lanjut tentang kejadian ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, Propam Polres Gresik tengah memeriksa seluruh anggota Polsek Ujungpangkah. Sebab, kerangka manusia berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan di lingkungan kepolisian.
“Penyelidikan identitas korban, Polres Gresik berkoordinasi dengan masyarakat untuk mengidentifikasi korban melalui data kependudukan dan ciri-ciri fisik. Jika belum teridentifikasi, pencocokan DNA dapat dilakukan,” tukas jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 2006 tersebut.
“Saat ini, penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap penyebab kematian serta memastikan apakah terdapat unsur pidana dalam kejadian ini,” sambungnya.
Kepolisian mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat atau menghubungi hotline Lapor Kapolres.
Sebelumnya, tim Biddokkes Polda Jatim telah mendatangi lokasi untuk evakuasi kerangka manusia itu, Selasa (11/3). Tulang belulang dikumpulkan menjadi satu untuk mengidentifikasi identitas dan penyebab kematiannya. (*)