KabarBaik.co – Sebuah kebakaran terjadi di tempat penggilingan tebu di Desa Tanggaran, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek pada Jumat malam, (27/9). Meski tak ada korban jiwa, kebakaran tersebut menyebabkan kerugian material senilai Rp 50 juta.
Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan Kebakaran, dan Non Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Wasis Widodo, mengungkapkan bahwa kebakaran diduga berasal dari tungku yang belum sepenuhnya padam setelah proses pembuatan gula. “Kemungkinan api dari tungku tersebut menyambar sisa sepah tebu, yang menyebabkan kebakaran sekitar pukul 22.30 WIB,” jelas Wasis.
Warga setempat yang pertama kali melihat kebakaran mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun karena api semakin membesar, mereka melaporkan kejadian tersebut ke nomor layanan Pemadam Kebakaran Trenggalek. Laporan masuk ke petugas pemadam kebakaran pada pukul 22.52 WIB, dan tim langsung dikerahkan menuju lokasi.
“Petugas tiba di lokasi pada pukul 23.36 WIB dan segera melakukan operasi pemadaman. Proses pemadaman berlangsung hingga pukul 04.30 WIB, butuh waktu cukup lama sekitar 5 jam itu disebabkan karena api membakar sepah atau sekam tebu yang tebal. Jadi butuh waktu yang cukup lama dan air yang banyak juga,” kata Wasis.
Sebanyak 19 personel pemadam kebakaran dikerahkan bersama dengan dua unit mobil pemadam kebakaran, satu unit water supply, dan bantuan dari BPBD Kabupaten Trenggalek. Api baru berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 04.30 WIB.
“Total kerugian ditafsirkan mencapai Rp 50 juta, sedangkan untuk luas tempat penggilingan tebu yang terbakar itu seluas 12×15 meter,” terang Wasis.
Selain pemadam kebakaran, unsur lain yang terlibat dalam proses pemadaman termasuk Polsek Pule, Koramil Pule, Redkar Pule, BPBD Kabupaten Trenggalek, perangkat desa, dan warga sekitar. Sebanyak 84.000 liter air digunakan dalam operasi pemadaman tersebut.
“Penyebab kebakaran diduga karena kelalaian, dengan api berasal dari tungku kayu bakar yang belum sepenuhnya padam setelah proses pembuatan gula,” tutup Wasis.(*)