KabarBaik.co – Jika dilihat perkembangan koperasi semakin lama semakin maju, apalagi di peradaban baru seperti saat ini. Dalam kondisi tersebut proses adaptasi sangat diperlukan.
Namun begitu, ada beberapa tantangan yang dihadapi. Hal itu disampaikan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sri Untari Bisowarno. Ia menilai, nampaknya ada lima tantangan sektor koperasi ini.
“Yang harus dihadapi yaitu, persoalan sumber daya manusia (SDM), regulasi, teknologi informasi dan digitalisasi,” terang Untari, saat kegiatannya di sebuah hotel Kota Batu, Senin (22/7).
Hal-hal tersebut, tambahnya, yang perlu dipikirkan, dikaji juga ditelaah oleh penggerak koperasi. “Karena, di Dekopin Wilayah ada majelis pakar yang memang memiliki tugas tugas untuk telaah terhadap aturan baru maupun peradaban baru,” ujarnya.
Untari mengakui, bahwa saat ini peradaban baru di mana kehidupan sudah ada di dalam genggaman gadget dengan teknologi yang sudah ada.
“Jadi, gerakan koperasi perlu mengadaptasi. Ini menjadikannya sebagai sebuah tantangan yang harus dijawab dan kemudian menjadi bagian dari upaya untuk membuat gerakan koperasi menjadi besar,” tandasnya.
Dengan digitalisasi, tegas Untari, dalam gerakan koperasi akan terbangun transparansi dan akuntabilitas. Namun, persoalan SDM juga menjadi tantangan tersendiri. Di mana, gerakan koperasi membutuhkan tenaga yang bisa mengikuti teknologi cepat.
“Saya berharap, pemerintah untuk menelaah kembali terhadap diktum-diktum aturan yang sudah dibuat. Karena, kalau pemerintah arahnya koorporasi koperasi. Yang di bawah tidak semuanya siap. Lalu, yang kecil mau dikemanakan. Ini yang kita pikirkan,” tegasnya. (*)