KabarBaik.co – Di sebuah sudut Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terdapat Desa Rangkah Kidul. Tak banyak yang tahu, desa ini menyimpan kisah keberhasilan dalam mengembangkan potensi lokal. Warga desa, yang dulunya bekerja serabutan, kini menjadi bagian penting dari roda produksi yang memenuhi kebutuhan hotel-hotel di berbagai kota besar.
Semua bermula dari perjalanan Mulyadi, seorang pelaku UMKM yang kini dikenal sebagai penggerak utama produksi sandal hotel di Rangkah Kidul. Sepuluh tahun lalu, ia memulai usahanya dengan memproduksi sandal biasa di daerah Waru. Namun, perjalanan tersebut penuh rintangan. “Pembayaran waktu itu pakai giro, ada yang macet, ada yang pos. Selama setahun, usaha saya jatuh bangun,” kenang Mulyadi.
Kesulitan itu tak membuatnya menyerah. Pada 2012, ia mencoba peruntungan baru dengan memproduksi sandal hotel. Melalui kerjasama dengan supplier yang terpercaya, perlahan bisnisnya mulai berkembang. Kini, ia bekerja sama dengan lima supplier besar dan memenuhi kebutuhan lebih dari 20 hotel.
Di Desa Rangkah Kidul, sandal hotel diproduksi setiap hari dengan jumlah mencapai 1.000 hingga 2.000 pasang untuk model sederhana, dan sekitar 500 pasang untuk model yang lebih rumit. “Per bulan, produksi kami bisa mencapai 30 ribu pasang. Keuntungan bersihnya sekitar Rp 50 juta hingga Rp 60 juta,” ungkap Mulyadi.
Tak hanya sandal, warga desa juga memproduksi laundry bag hotel. Proses produksi ini melibatkan banyak tangan, dari anak muda hingga orang tua. Bahkan, sebagian besar pengerjaan dilakukan di rumah-rumah warga, menjadikannya peluang penghasilan tambahan yang menghidupkan ekonomi desa.
Kepala Desa Rangkah Kidul, Warlheiyono, memiliki visi besar untuk desanya. Ia bercita-cita menjadikan Rangkah Kidul sebagai “Kampung Sandal Hotel”.
“Kami ingin semua warga terlibat. Tidak hanya sandal, tetapi juga produk lain seperti laundry bag. Tujuan akhirnya, desa ini menjadi ikon yang dikenal hingga luar daerah,” katanya penuh semangat.
Produk-produk dari Rangkah Kidul tidak hanya digunakan oleh hotel-hotel di sekitar Sidoarjo. Mereka juga dikirim ke berbagai wilayah di Jawa Timur, bahkan hingga ke luar pulau seperti Bali dan Makassar. Peningkatan permintaan ini menjadi bukti bahwa kualitas produksi desa ini tidak main-main.
Namun, cerita sukses ini tidak terjadi begitu saja. Dibutuhkan kerja keras dan kerjasama antarwarga. Mulyadi sering berbagi ilmu dengan tetangganya agar mereka bisa terlibat dalam produksi. “Kalau semua warga punya keterampilan yang sama, ekonomi desa akan lebih kuat,” ujarnya.
Desa Rangkah Kidul kini tidak hanya dikenal sebagai tempat produksi sandal hotel, tetapi juga sebagai inspirasi bagi desa lain. Beberapa pelaku UMKM dari daerah sekitar datang untuk belajar. Mereka ingin mengetahui bagaimana desa ini mampu memanfaatkan potensi lokal secara optimal.
Warlheiyono pun tidak tinggal diam. Ia terus mendorong kerjasama dengan lebih banyak hotel, termasuk di wilayah Pasuruan, Mojokerto, hingga Surabaya. Ia percaya, peluang pasar yang luas akan membuka jalan bagi lebih banyak warga untuk terlibat dan mendapatkan manfaat.
Semangat yang ditunjukkan warga Desa Rangkah Kidul mencerminkan tekad untuk maju bersama. Dengan mengandalkan produk lokal, desa ini membuktikan bahwa kebersamaan dan inovasi mampu mengubah nasib suatu komunitas.
Impian Warlheiyono untuk menjadikan desanya sebagai ikon UMKM perlahan mulai terwujud. Desa Rangkah Kidul kini menjadi bukti nyata bahwa peluang ada di mana saja, selama ada kemauan untuk berusaha.
Di tengah kesibukan para warga yang merampungkan pesanan sandal hotel, Mulyadi tersenyum bangga. “Kami hanya ingin desa ini dikenal luas dan warga semakin sejahtera,” katanya. Bagi Mulyadi, perjuangan selama bertahun-tahun kini terbayar dengan keberhasilan yang bisa dirasakan bersama. (*)
