KabarBaik.co– Klinik Siaga Medika Sidoarjo buka suara soal meninggalnya Hanania Fatin Majida (2), balita asal Dusun Candi Pari, Porong. Sebelumnya Klinik Siaga Medika sempat merawat Hanania dan dikabarkan menolak Kartu Indonesia Sehat (KIS) milik balita tersebut.
Melalui unggahan resmi di media sosial, pihak klinik menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang muncul akibat pemberitaan kasus tersebut. Namun, klinik juga menegaskan bahwa tidak semua informasi yang beredar di publik benar.
“Kami memastikan seluruh informasi yang beredar saat ini tidak sepenuhnya benar dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. Kami mengajak semua pihak untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Klinik selalu berkomitmen memberikan pelayanan terbaik sesuai standar profesional dan etika kedokteran,” tulis pernyataan resmi Klinik Siaga Medika di akun media sosialnya seperti yang dilihat KabarBaik.co, Selasa (26/8).
Klinik Siaga Medika menyebut telah melakukan mediasi dengan keluarga korban beserta kuasa hukumnya. Langkah itu dilakukan untuk mencari titik temu sekaligus meredam polemik yang telanjur meluas.
“Serta untuk masalah tersebut pihak klinik sudah melakukan mediasi dengan pihak keluarga dengan kuasa hukumnya. Terima kasih,” tulis pernyataan tersebut.
Kasus Hanania sendiri bermula saat keluarga menyebut KIS yang dimiliki balita tersebut ditolak oleh pihak klinik. Padahal, setelah dirujuk ke RSUD Sidoarjo, kartu tersebut dinyatakan masih aktif.
Sayangnya, nyawa Hanania tidak tertolong setelah menjalani perawatan selama lima hari di klinik sebelum dirujuk ke RSUD Sidoarjo. Balita itu hanya bertahan 12 jam di ruang perawatan RSUD sebelum akhirnya meninggal dunia. (*)