Komisi IV DPRD Gresik Prihatin Kasus Penipuan Kerja, Sistem Pengawasan Perlu Diperkuat

oleh -690 Dilihat
41589838 41e6 48e0 b48c 49c8ce3c999a
Imam Syaifudin, anggota Komisi IV DPRD Gresik. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Imam Syaifudin, anggota Komisi IV DPRD Gresik mengaku prihatin atas maraknya praktik penipuan lowongan kerja di Kota Pudak. Menurutnya, fenomena ini mencerminkan pentingnya memperkuat sistem pengawasan ketenagakerjaan di Gresik.

“Kabupaten ini masih menjadi magnet investasi, sekaligus tujuan utama para pencari kerja. Jadi pengawasan harus terus diperkuat,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (3/5).

Ia menilai, maraknya modus penipuan semacam ini tak lepas dari ketimpangan antara jumlah pencari kerja dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Paradoks Hari Buruh, 5 Pemuda di Gresik Lapor Polisi Penipuan Lowongan Kerja

“Kebutuhan masyarakat akan pekerjaan sangat tinggi. Oknum-oknum seperti ini memanfaatkan kondisi itu untuk mencari keuntungan dengan cara yang tidak sah,” tambah politisi PPP tersebut.

Sebagai solusi, ia menyoroti keberadaan layanan Gresik Kerja AK1 yang dikelola Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik. Layanan berbasis data ini menyimpan informasi lengkap terkait pencari kerja, lowongan kerja, serta kebutuhan tenaga kerja dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Gresik.

“Platform ini harus dioptimalkan dan disosialisasikan secara merata dan menyeluruh ke masyarakat. Untuk itu semua pihak harus bergandengan tangan, agar Gresik benar-benar menjadi tempat kerja yang layak dan aman,” tegas Imam.

Sebelumnya, sebanyak lima pemuda mendatangi Polres Gresik untuk melaporkan dugaan penipuan bermodus lowongan kerja, Kamis (1/5). Mereka sudah membayar jutaan rupiah kepada oknum yang mengaku penyalur tenaga kerja untuk bisa diterima kerja di perusahaan wilayah Gresik. Namun hasilnya nihil. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.