KabarBaik.co – Lomba Kreasi Jajanan Polo Pendem digelar meriah dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-115 Pemkab Jombang. Acara ini diikuti 42 peserta, terdiri dari perwakilan 21 kecamatan dan 21 pelaku UMKM kuliner yang tergabung dalam asosiasi makanan dan minuman se-Kabupaten Jombang.
Ketua Panitia Didik Tondosusilo mengatakan lomba ini tidak sekadar ajang unjuk kreativitas, tapi juga sebagai langkah konkret untuk menghidupkan kembali tanaman pangan lokal, khususnya jenis polo pendem—tanaman yang tumbuh di dalam tanah seperti umbi-umbian.
“Kami ingin mendorong kemandirian pangan non-beras. Tanaman polo pendem sudah jarang dibudidayakan di desa-desa. Lewat lomba ini, kami berharap masyarakat kembali terdorong untuk menanam dan memanfaatkannya,” ujar Didik kepada wartawan, Rabu (22/10).
Menurut Didik, kreasi dari bahan dasar polo pendem dapat menjadi alternatif pangan yang sehat, murah, dan punya nilai ekonomi tinggi jika dikelola dengan baik oleh UMKM.
“Ini bukan sekadar lomba makanan, tapi gerakan mengembalikan kejayaan hasil bumi lokal. UMKM bisa jadi motor penggerak kemandirian pangan dan pelestarian tanaman khas daerah,” tambahnya.
Salah satu peserta, Ani Sukiati atau yang akrab disapa Bu Ganda dari Kecamatan Wonosalam, mencuri perhatian dengan sajian unik bertajuk Brulee Tanecang. Terinspirasi dari dessert khas Prancis, Ganda mengganti bahan-bahan impor dengan hasil bumi lokal.
“Biasanya brulee pakai biskuit atau cookies, tapi kami ganti dengan talas bening dan kacang tanah, dua bahan khas Wonosalam yang selama ini kurang punya nilai jual tinggi,” ujarnya.
Ganda juga mengikuti aturan ketat lomba yang membatasi penggunaan tepung. Ia hanya menggunakan sedikit tepung maizena di bawah batas maksimal 30 persen. Selain itu, hanya dua jenis polo pendem yang boleh digunakan, dan Ganda memilih mengolah talas dan kacang tanah menjadi hidangan bercita rasa modern.
Pantauan di lokasi, para peserta menampilkan aneka olahan kreatif dari bahan dasar polo pendem. Mulai dari bakpia berbahan singkong, brownies talas, kue basah dari gadung, cookies kentang, hingga puding dan minuman berbahan ubi ungu.
Berbagai inovasi ini menunjukkan potensi besar tanaman polo pendem sebagai sumber pangan alternatif yang sehat, murah, dan ramah lingkungan.
Pemkab Jombang berharap ajang ini bisa memicu semangat masyarakat desa untuk kembali menanam umbi-umbian dan memperkuat ketahanan pangan lokal. (*)






