KabarBaik.co – Ratusan mahasiswa di Surabaya turun ke jalan menolak Undang-Undang (UU) TNI yang dinilai bermasalah. Aksi demonstrasi digelar di depan Gedung Negara Grahadi sejak Senin (24/3) siang. Massa yang mengenakan pakaian serba hitam tampak membawa berbagai poster berisi kritik terhadap kebijakan tersebut.
Situasi di lokasi aksi sempat memanas ketika para mahasiswa membakar ban di tengah jalan. Kepulan asap hitam membubung tinggi, sementara barikade kawat berduri terlihat dipasang di sekitar area Gedung Grahadi. Massa dengan lantang meneriakkan tuntutan mereka, menyuarakan bahwa keberadaan mereka di sana adalah bagian dari perjuangan rakyat.
“Kami berkumpul di sini, bukan sebagai DPR RI yang bukan perwakilan rakyat,” teriak seorang orator. Pernyataan tersebut disambut sorakan dan tepuk tangan dari peserta aksi yang terus bersemangat menyuarakan penolakan mereka terhadap UU TNI.
Selain orasi, mahasiswa juga menggelar aksi teatrikal dengan duduk bersila mengelilingi ban yang terbakar. Mereka bergantian menyampaikan pendapat, menegaskan bahwa kebijakan ini tidak mencerminkan kepentingan rakyat. Beberapa poster yang mereka bentangkan bertuliskan: “Ini aksi rakyat. Hidup rakyat!” dan “Kami menolak, karena kami peduli.”
Aparat kepolisian tampak berjaga ketat untuk memastikan jalannya aksi tetap kondusif. Beberapa petugas berusaha mengimbau mahasiswa agar tidak melakukan tindakan anarkis. Namun, hingga pukul 14.00 WIB, massa masih bertahan dengan terus meneriakkan aspirasi mereka.
Aksi ini menunjukkan bahwa perlawanan terhadap UU TNI tidak hanya datang dari kalangan akademisi, tetapi juga masyarakat yang turut hadir dan mendukung gerakan mahasiswa. Dengan suara lantang dan semangat perjuangan, mereka menegaskan bahwa aspirasi rakyat harus didengar dan tidak boleh diabaikan. (*)






