Mahasiswi Unej Sukses Jadi Volunteer di Vietnam

oleh -148 Dilihat
IMG 20250417 WA0010 1
Aviza Maharani saat berada di Vietnam. (Ist)

KabarBaik.co – Mahasiswa Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember (Unej), berhasil meraih pengalaman berharga melalui program volunteer global di Vietnam.

Selama enam minggu mahasiswa bernama, Aviza Maharani itu terlibat aktif dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di negeri tetangga tersebut.

Pengalaman Aviza ini juga menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Unej memiliki peluang luas untuk mengembangkan diri dan berkontribusi di kancah internasional.

Aviza mengaku bahwa kesempatan ini membuka wawasan dan pengalaman yang jauh melampaui perkuliahan di kelas.

“Melakukan program volunteer di Vietnam membuka banyak pengalaman berharga bagi saya. Dari mengelola aktivitas mengajar dan kegiatan promosi di tempat pengabdian, berinteraksi dengan masyarakat lokal, hingga memahami budaya dan merasakan keseharian mereka,” ujar Aviza, Kamis (17/4).

Ia pun menceritkan pengalamannya di selama di Vietnam yanh tidak hanya sebatas proyek sosial, namun juga menjadi perjalanan penemuan diri.

“Tantangan yang saya hadapi di sana menguatkan rasa percaya diri dan kemandirian saya. Saya juga belajar untuk lebih menghargai setiap momen dan menyadari bahwa kontribusi sekecil apapun dari seorang mahasiswa Unej bisa memberikan dampak positif bagi komunitas global,” katanya.

Melalui program ini, Aviza juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang budaya Vietnam, memperluas perspektifnya, dan mengasah kemampuan komunikasi lintas budaya sebagai kompetensi penting bagi mahasiswa Unej di era globalisasi ini.

Dengam pengalamanya itu, Aviza berharap dapat menginspirasi mahasiswa yang lain untuk berani mengambil langkah serupa.

“Untuk tipsnya harus perbanyak relasi dan informasi mengenai platform yang menyediakan pertukaran pelajar atau volunteer global, aktif membaca informasi terkait timeline pelaksanaan program, alur pendaftaran dan persyaratan,” ucapnya.

“Tantangan terbesar dalam mengikuti program ini adalah beradaptasi dengan budaya baru, bahasa asing, serta dituntut beradaptasi di lingkungan yang tidak familiar. Namun, proses adaptasi ini bisa lebih mudah dengan adanya dukungan dari komunitas yang suportif,” imbuhnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dwi Kuntarto Aji
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.