Mengapa Indonesia Sering Gempa Bumi? Ini Kejadian Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

Editor: Hardy
oleh -3443 Dilihat
Dokumen gempa bumi di Piddie Aceh pada 2016 silam (Dok Seskab)

KabarBaik.co- Hari ini (22/3), masyarakat di sejumlah provinsi di Indonesia kembali dikagetkan dengan beberapa kali gempa bumi. Orang Jawa menyebutnya dengan lindu. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, dalam rentang 2 jam saja, setidaknya telah terjadi sebanyak 17 kali gempa.

Kali pertama, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 6 terjadi pada pukul 11:22:45 WIB. Titik pusat atau episentrum gempa berada di koordinat 5.74 Lintang Selatan dan 112.32 Bujur Timur atau sekitar 132 kilometer di sebelah timur laut Tuban. Setelah itu terjadi beberapa kali gempa susulan.

Mengapa gempa relatif sering terjadi di Indonesia? Dari beberapa literatur yang dihimpun KabarBaik.co, Indonesia memang termasuk salah satu negara yang rawan gempa bumi. Ada beberapa faktor penyebabnya. Pertama, lokasi geografis. Indonesia terletak di cincin api Pasifik, yaitu kawasan yang mengelilingi Samudra Pasifik dengan aktivitas tektonik yang sangat tinggi.

Baca juga:  Pemerintah dan Swasta Harus Kolaborasi Bantu Korban Konflik dan Bencana

Di kawasan cincin api, terdapat banyak lempeng tektonik yang saling bergerak dan berinteraksi, sehingga memicu terjadinya gempa bumi. Nah, Indonesia dilalui tiga lempeng tektonik utama. Yakni, lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Pergerakan dan interaksi antar lempeng ini menghasilkan berbagai aktivitas tektonik seperti subduksi, tumbukan, dan sesar, yang dapat memicu gempa bumi.

Kedua, aktivitas tektonik. Pergerakan lempeng tektonik yang saling tabrakan, saling menjauh, atau saling bergeser, dapat menghasilkan energi besar. Nah, ketika energi itu dilepaskan, maka terjadilah gempa bumi.

Ketiga, faktor geologi. Baik itu jenis batuan maupun struktur geologi. Batuan yang rapuh dan retak, lebih mudah patah dan memicu gempa bumi. Lalu, struktur geologi, sesar, lipatan, dan struktur geologi lainnya dapat menjadi jalur yang mudah dilalui gelombang gempa bumi,sehingga memperkuat efek gempa di permukaan bumi.

Baca juga:  Berebut Satu Karcis, Menunggu Perjamuan Baru dengan Guinea

Berikut Daftar Gempa Terparah di Indonesia dalam 10 Tahun Terakhir (2014-2023)

1. Gempa Bumi Pidie Jaya, Aceh (2016)

  • Magnitudo: 6,5
  • Korban jiwa: 102 orang
  • Kerusakan: 12.544 rumah rusak

2. Gempa Bumi Mamuju, Sulawesi Barat (2021)

  • Magnitudo: 6,2
  • Korban jiwa: 104 orang
  • Kerusakan: 60.000 rumah rusak

3, Gempa Bumi Majene, Sulawesi Barat (2021)

  • Magnitudo: 6,2
  • Korban jiwa: 92 orang
  • Kerusakan: 30.000 rumah rusak

4, Gempa Bumi Ambon, Maluku (2019)

  • Magnitudo: 6,5
  • Korban jiwa: 29 orang
  • Kerusakan: 12.697 rumah rusak

5. Gempa Bumi Donggala, Sulawesi Tengah (2018)

  • Magnitudo: 7,4
  • Korban jiwa: 4.340 orang
  • Kerusakan: 106.791 rumah rusak

6. Gempa Bumi Lombok, Nusa Tenggara Barat (2018)

  • Magnitudo: 7,0
  • Korban jiwa: 564 orang
  • Kerusakan: 417.000 rumah rusak
Baca juga:  10 Patung Terbesar di Indonesia, Simbol Kemegahan dan Keragaman Budaya

7, Gempa Bumi Aceh Singkil (2023)

  • Magnitudo: 6,2
  • Korban jiwa: 10 orang
  • Kerusakan: 3.443 rumah rusak
Dokumen peristiwa gempa Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi pada 2022 lalu. (Pemprov Jabar)

8. Gempa Bumi Cianjur, Jawa Barat (2022)

  • Magnitudo: 5,6
  • Korban jiwa: 334 orang
  • Kerusakan: 56.320 rumah rusak

9. Gempa Bumi Maluku Tenggara Barat (2023)

  • Magnitudo: 7,5
  • Korban jiwa: 4 orang
  • Kerusakan: 1.446 rumah rusak

10. Gempa Bumi Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (2023)

  • Magnitudo: 7,1
  • Korban jiwa: 3 orang
  • Kerusakan: 2.970 rumah rusak

Daftar gempa bumi tersebut hanya berdasarkan magnitudo dan tidak mempertimbangkan faktor lain seperti korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Data bersumber dari BMKG dan beberapa penulusuran pemberitaan media.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.