KabarBaik.co – Misteri penemuan potongan tubuh manusia di jurang kawasan Pacet-Cangar, Mojokerto, akhirnya terungkap. Polisi menangkap pelaku pembunuhan sekaligus mutilasi sadis tersebut.
Pelaku diketahui bernama Alvi Maulana (24). Ia ditangkap di kamar kosnya di Lakarsantri, Surabaya, pada Minggu (7/9). Pelaku ternyata adalah kekasih korban, Tiara Angelina Saraswati (25).
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Fauzy Pratama mengatakan identitas korban lebih dulu terungkap dari hasil forensik. Dari situ polisi menelusuri jejak pelaku hingga berhasil meringkusnya.
“Kami mengamankan pelaku seorang diri di kamar kos wilayah Surabaya Barat, tepatnya di Kecamatan Lakarsantri,” ujar Fauzy kepada wartawan.
Korban yang merupakan lulusan Prodi Manajemen Universitas Trunojoyo Madura itu dimutilasi menjadi 65 bagian. Rinciannya, 63 potongan jaringan tubuh serta potongan kaki kiri dan tangan kanan yang ditemukan di semak belukar, sekitar 200 meter dari jalur penyelamat Sendi 1, Jalan Raya Pacet-Cangar.
Dari kos pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain pisau dapur, pisau daging, gunting taman, dan palu. Diduga kuat, alat-alat itu digunakan untuk membunuh sekaligus memutilasi korban.
Alvi dan Tiara disebut sudah berpacaran sejak kuliah dan tinggal bersama selama sekitar lima tahun. Namun, hubungan asmara itu berakhir dengan cara mengenaskan.
Identitas Tiara dipastikan setelah Tim K9 Polri menemukan pergelangan tangan kanannya di lokasi penemuan. Polisi lalu mendatangi rumah orang tua korban di Desa Made, Lamongan, untuk memastikan kebenarannya.
“Korban adalah perempuan berusia 25 tahun, kelahiran Pacitan, dan keluarganya tinggal di Lamongan,” kata Fauzy.
Potongan tubuh Tiara pertama kali ditemukan warga bernama Suliswanto (30) pada Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 10.30 WIB. Awalnya, ia mengira potongan kaki yang dilihatnya hanyalah daging hewan. Penemuan itu kemudian dilaporkan ke Polsek Pacet dan memicu pencarian hingga ditemukan puluhan potongan tubuh lainnya.
Setelah identitas korban terungkap, rumah Tiara di Desa Made, Lamongan, langsung dipenuhi awak media. Namun, rumah dalam keadaan tertutup. Orang tua Tiara diketahui pergi sejak subuh, hanya adik korban yang terlihat di rumah.
Ketua RT Sukirno dan Kepala Desa Made Eko Widianto membenarkan bahwa Tiara adalah warganya. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya, Rani, masih duduk di bangku SMA.
Keluarga Tiara sehari-hari berjualan sempol di depan Masjid Agung Lamongan. Dari usaha itu, mereka berhasil menyekolahkan Tiara hingga lulus kuliah.
Kini, pihak keluarga masih menunggu informasi resmi dari kepolisian terkait kasus yang menyita perhatian publik ini. Rani sendiri sudah dijemput pamannya untuk tinggal sementara, demi menghindari sorotan media.
Polisi masih mendalami motif di balik aksi keji Alvi terhadap kekasihnya. Namun, penangkapan ini diharapkan bisa menjadi titik terang kasus mutilasi yang menggemparkan Mojokerto dan Lamongan. (*)






