Panen Raya Syukur di Mojowarno Jombang, Tujuh Gunungan Hasil Bumi Diarak Meriah

oleh -704 Dilihat
b4e7489e 1e2c 4f9e b009 3be82a85f7d2
Suasana perayaan riyaya unduh-unduh di GKJW Mojowarno. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Suasana khidmat bercampur sukacita mewarnai perayaan Riyaya Unduh-unduh di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno, Jombang, pada Minggu (11/5).

Ribuan jemaat dan warga lintas agama tumpah ruah di jalanan. Menyaksikan arak-arakan tujuh bangunan sesembahan yang dihias meriah dengan hasil bumi.

Sejak pukul 05.30 WIB, ruas jalan di depan GKJW Mojowarno telah dipenuhi masyarakat yang antusias.

Mereka menyaksikan iring-iringan gunungan hasil panen yang dibawa oleh perwakilan dari berbagai kelompok dalam lingkup GKJW Mojowarno, mulai dari pepanthan (cabang), blok-blok wilayah, hingga Rumah Sakit Kristen (RSK) Mojowarno.

Setiap bangunan sesembahan tampil unik, dihiasi dengan aneka sayuran segar, padi menguning, dan buah-buahan ranum, melambangkan kelimpahan rezeki yang disyukuri.

Pendeta GKJW Mojowarno Andri Yono, mengungkapkan bahwa perayaan Unduh-unduh ini melibatkan partisipasi luas, tidak hanya dari jemaat gereja, tetapi juga dari berbagai kelompok kesenian.

“Masing-masing blok GKJW Mojowarno, yaitu Mojowarno, Mojowangi, Mojoroto, Mojodukuh, Mojojejer, RSK Mojowarno, dan Pepanthan Mojotengah, membuat satu bangunan unduh-unduh yang dihiasi hasil bumi dan terinspirasi dari kisah-kisah Alkitab,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pendeta Andri menyoroti keterlibatan seni budaya lokal, seperti tari bedoyo dan kuda lumping dari Mojotengah, sebagai wujud inklusivitas gereja terhadap keberagaman agama dan budaya.

Usai arak-arakan yang memukau, ibadah syukur Unduh-unduh digelar di pelataran GKJW Mojowarno. Pendeta gereja memimpin jalannya ibadah yang terasa berbeda dari ibadah Minggu biasa.

“Perbedaan mendasar terletak pada persembahan yang ditampilkan. Jika biasanya berupa uang, dalam ibadah Unduh-unduh, yang dipersembahkan adalah hasil pertanian dan peternakan,” terang Kusno, Sekretaris GKJW Mojowarno.

Kemeriahan tidak berhenti di situ. Hasil bumi yang diarak dalam bangunan sesembahan kemudian dilelang di lapangan SMP Kristen YBPK Mojowarno. “Kami fokuskan pelelangan pada buah-buahan dan hasil peternakan seperti kambing, karena padi membutuhkan proses pengeringan dan lainnya,” imbuh Kusno.

Dana yang terkumpul dari lelang tersebut akan diserahkan kepada pengurus GKJW Mojowarno untuk digunakan sebagai kas operasional gereja. Kusno mengungkapkan bahwa pada perayaan serupa tahun 2024, hasil lelang mencapai angka yang cukup signifikan, yakni sekitar Rp 180 juta.

“Riyaya Unduh-unduh di GKJW Mojowarno tidak hanya menjadi momentum untuk mengucap syukur atas berkat Tuhan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar umat beragama dan pelestarian budaya lokal,” pungkasnya.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.