Pantai Hippo Gresik, Wisata Laut yang Tumbuh dari Akar Mangrove dan Hamparan Pasir Putih

oleh -1317 Dilihat
8dcc1780 1420 4ed1 9c3d 4c24d91dec24
Panorama wisata Pantai Hippo Sidorejo Gresik. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co – Di bagian wilayah utara Gresik, ada satu titik wisata baru yang mengundang penasaran yaitu Pantai Hippo. Lokasinya berada di Dusun Sidorejo, Kecamatan Campurejo, Kecamatan Panceng.

Nama Hippo terdengar ganjil, seolah mengambil dari hewan bermoncong lebar yang gemar berendam di lumpur. Tapi tidak, Hippo di sini bukan kudanil, melainkan kuda laut.

Kepala Dusun Sidorejo Abdul Karim, tersenyum dan mulai menjelaskan, “Ini dari Hippocampus, bahasa Yunani untuk kuda laut. Karena memang di sini, sesekali terlihat bayi-bayi kuda laut berenang di sela-sera batu karang laut.”

Pantai Hippo baru saja membuka wajahnya ke publik dua hari setelah Lebaran Idul Fitri 2025. Namun seperti anak kecil yang baru belajar berjalan tapi langsung mampu berlari, pantai ini cepat mencuri perhatian masyarakat.

Para pelancong dari berbagai sudut Gresik berdatangan, tertarik bukan hanya oleh air lautnya, tapi juga sesuatu yang lebih hijau dan lebih segar yakni mangrove.

Gerbang masuknya sederhana, tapi membentang sebuah jembatan kayu panjang yang seolah menuntun langkah wisatawan menuju pelukan laut. Di kiri-kanannya, mangrove menyapa dengan daun-daun muda yang berkilau diterpa cahaya pagi.

Mereka bukan sekadar tanaman tapi juga perisai alami, sekaligus pelukis latar yang memukau. Banyak yang tak sabar menjejak pantai, tapi lebih banyak lagi yang terhenti lebih lama di jembatan ini.

Ponsel-ponsel terangkat, mencuri momen di antara kabut tipis dan desir angin. “Saya terkejut, ternyata salah satu yang menarik wisatawan justru mangrove ini,” ujar Abdul Karim.

Tengah jembatan menjadi panggung bagi seekor penyu. Patungnya, tentu saja. Tapi bukan patung biasa. Ia diam tapi hidup. Dengan sensor gerak tersembunyi, ia menyapa setiap tamu yang melintas, mengeluarkan bunyi seperti ucapan selamat datang dari makhluk laut yang setia menjaga gerbang dunia pasir dan ombak.

Pantai Hippo sendiri menyambut dengan tenang. Air lautnya bersih, tidak terlalu bergelombang, cocok untuk anak-anak yang ingin bermain tanpa takut tersapu gelombang nakal.

Di pasirnya, kaki-kaki kecil berlarian. Ada yang mencari kerang, ada yang sibuk menggali pasir, ada pula yang sekadar mencelupkan kaki dan menatap jauh, membiarkan mata mereka bermain-main di garis horison.

Ziyadatul Aini, warga Ujungpangkah yang datang bersama anak-anaknya, mengaku puas. “Anak-anak senang karena aman, kami pun para orang tua bisa mengawasi dengan tenang. Hanya saja, semoga ke depan ada lebih banyak tempat berteduh,” katanya sambil menunjuk ke satu-satunya gazebo yang tampak mulai dipadati pengunjung.

Abdul Karim menyadari itu. Ia paham, destinasi wisata bukan hanya tentang panorama, tapi juga rasa nyaman. Maka dalam rencananya, Pantai Hippo akan terus tumbuh. Gazebo akan ditambah, ikon fauna laut lain akan segera menyusul si penyu. “Mungkin kerang, kepiting, atau apa pun yang masih dari dunia laut,” ujarnya.

Dan yang paling membuat orang tak percaya: semua ini bisa dinikmati hanya dengan tiket masuk lima ribu rupiah. Dua ribu untuk parkir, dan dua ribu lagi jika ingin membilas diri.

Pantai Hippo Sidorejo, dengan segala kesederhanaannya, bukan hanya menawarkan destinasi, tapi juga imajinasi. Ia seperti puisi yang baru dibuka dari amplop laut basah, segar, dan masih akan terus ditulis ulang oleh mereka yang datang.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.