KabarBaik.co – Perwakilan Paguyuban Pedagang Pasar Induk Among Tani menyampaikan berbagai aspirasi kepada Wali Kota Batu Nurochman dan Wakil Wali Kota Heli Suyanto dalam audiensi di Rumah Dinas Wali Kota. Pertemuan tersebut menjadi forum penting untuk membahas kebutuhan, kendala, dan peluang pengembangan pasar ke depan.
Dalam pertemuan itu para pedagang mengusulkan sejumlah perbaikan, mulai dari pembenahan infrastruktur seperti kebocoran talang, optimalisasi akses bus wisata dan truk besar, pengembangan zona tematik untuk mempromosikan buah dan sayur lokal, percepatan penerbitan Surat Izin Hak Pakai (SIHP), hingga pengelolaan sampah bersama Dinas Lingkungan Hidup.
Pedagang juga mengusulkan wacana penggunaan sistem pembayaran parkir melalui QRIS, pembebasan retribusi 2-3 tahun ke depan sebagai stimulus ekonomi, penambahan fasilitas penunjang, dan keterlibatan aktif pedagang dalam revitalisasi dan penataan zona tematik. Strategi menarik wisatawan ke pasar tradisional pun menjadi fokus utama agar perdagangan semakin bergairah.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Batu Nurochman menegaskan aspirasi pedagang akan dikaji dan ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku. “Jika disepakati bersama, akses bus wisata masuk pasar bisa diwujudkan. Promosi pasar juga akan kita dorong dan zonasi yang dinilai kurang nyaman akan kita kaji ulang,” ujar Nurochman, Kamis (14/8).
Dia juga menyoroti pemenuhan standar bangunan (SNI), penambahan tenaga pendataan, serta optimalisasi kios yang belum terpakai.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto menyebut pertemuan ini sebagai awal penyusunan langkah konkret. “Kita terima usulan dari para pedagang, ke depan jika pertemuan berikutnya sudah ada kesepakatan jelas di antara pedagang, maka kita bisa langsung mengambil keputusan melalui musyawarah,” tuturnya.
Pemkot Batu berharap kolaborasi erat antara pemerintah dan pedagang mampu menjadikan Pasar Induk Among Tani pusat perdagangan yang ramai, tertib, dan menjadi penggerak utama ekonomi masyarakat. (*)
