KabarBaik.co – Komisi B DPRD Jember menyangkan adanya intimidasi yang dilakukan oknum mantri Pasar Lojejer kepada para pedagang. Intimidasi itu diduga karena imbas penolakan pendirian toko modern Indomaret oleh pada pedagang kelontong di pasar tersebut.
Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto mengaku terkejut dengan tindakan yang dilakukan oknum mantri tersebut.
“Saya kaget, harusnya mantri itu membela para pedagang yang di pasar. Kenyataanya terbalik dia malah melakukan intimidasi kan aneh,” ujar Candra, Sabtu (1/2).
Ia sungguh menyayangkan adanya sikap yang semestinya tidak dilakukan oleh oknum mantri pasar tersebut.
Legislator PDI Perjuangan itu juga menyampaikan kepada para pedagang dan tokoh masyarakat Desa Lojejer untuk tidak terlalu khawatir adanya intimidasi yang dilakukan.
“Pedagang ini kan hanya protes adanya toko modern, mereka itu khawatir dagangnnya tidak laku. Ngapain sampai diintimidasi? Saya sudah sampaikan ke pedagang jangan takut,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya telah meminta kepada OPD terkait untuk mencari oknum mantri yang melakukan intimidasi tersebut.
“Cari. Jangan ditutupi, kalau ketemu dan terbukti langsung beri sanksi tegas, itu harus agar semua bisa bekerja secara profesional,” pungkas Candra.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang kelontong pasar di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan mendatangi kantor DRPD Jember pada Kamis (30/1).
Kedatangan mereka bertujuan menuntut penghentian pendirian retail modern berjaringan Indomaret di kawasan pasar karena dianggap merugikan pedagang kecil.(*)