KabarBaik.co – Baru-baru ini terjadi kerusakan kode pembayaran Qris di Pasar Bunul, Kota Malang. Kejadian tersebut menjadi viral di media sosial dan hangat diperbincangkan oleh warga lokal.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menyatakan bahwa situasi ini merupakan tantangan dalam memberikan pelayanan parkir kepada masyarakat. Yang jelas, layanan parkir dialihkan ke bentuk digital untuk mengurangi kebocoran pada retribusi parkir.
“Ini adalah tantangan bagi Dishub dalam proses digitalisasi perparkiran melalui transaksi Qris,” ujar Widjaja saat ditemui di kantornya, Rabu (16/7) sore.
Widjaja menyatakan, pihaknya terus-menerus memberikan pelatihan dan penekanan kepada juru parkir (jukir) di Kota Malang. Sebab, jukir adalah kunci dalam peningkatan pendapatan daerah melalui retribusi parkir.
“Karena jukir langsung beroperasi di lapangan, kami memberikan edukasi dan penekanan. Apabila ada oknum yang tidak bertanggung jawab, tentu itu menjadi tanggung jawab kami untuk terus melakukan perbaikan,” tegas Widjaja.
Widjaja menegaskan bahwa saat ini pihaknya sedang mencari tahu penyebab kerusakan tersebut. Dia menganggap hal tersebut sebagai peluang untuk melakukan perbaikan seiring dengan disusunnya peraturan daerah (perda) tentang parkir dan penyelenggaraan parkir.
“Ini adalah kesempatan bagi masyarakat, jukir, dan pengguna layanan, termasuk Dishub, untuk melakukan perbaikan. Tantangan ini akan berlanjut tanpa henti,” tegasnya.
Widjaja juga menjelaskan bahwa oknum-oknum yang melakukan kerusakan termasuk dalam kategori tindakan merusak fasilitas negara. Sebab, fasilitas tersebut dibiayai oleh pemerintah daerah. Akibat perusakan tersebut, pelaku akan dikenakan sanksi, termasuk kemungkinan tindak pidana.
“Kami akan telusuri lebih lanjut karena ini termasuk kerusakan terhadap fasilitas negara,” jelasnya.
Perlu diketahui, pihak Dishub saat ini telah menetapkan 50 lokasi parkir digital. Semua titik tersebut dijadikan sebagai proyek percontohan yang diharapkan dapat memperbaiki dan mengoptimalkan pelayanan. (*)
