Pemerintah Dorong Pemanfaatan Gas Bumi, Hemat dan Ramah Lingkungan

oleh -171 Dilihat
IMG 20250327 WA0010
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG.

KabarBaik.co – Pemerintah berkomitmen meningkatkan penggunaan gas bumi untuk rumah tangga di Indonesia. Saat ini, pemanfaatan gas bumi masih minim, dengan hanya 6 persen dari total pasar. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pemerintah akan mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG.

Hal ini disampaikan Menteri Bahlil saat mengunjungi Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga di Rusun Grudo, Tegalsari, Surabaya, Selasa (25/3). Dalam kunjungannya, Bahlil memastikan kenyamanan warga yang telah menggunakan gas bumi untuk memasak. Bahkan, ia sempat memasak telur dadar di salah satu dapur warga.

“Gas bumi ini tidak hanya aman, tetapi juga hemat. Warga mengaku tagihannya hanya sekitar Rp 20 ribu per bulan, atau efisien hingga 40 persen dibandingkan LPG,” ujar Bahlil.

kabarbaik lebaran

Penggunaan gas bumi untuk rumah tangga di Jawa Timur masih terbatas, dengan pelanggan PGN hanya sekitar 6 persen dari total pasar. “Ini yang akan kita masifkan, sehingga impor LPG bisa ditekan,” tegas Bahlil.

Direktur PT Pertamina Gas Negara (PGN), Arief Setiawan Handoko, juga mengungkapkan bahwa jumlah pelanggan di wilayah SOR III (Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi) baru mencapai 310.201 pelanggan dengan volume penyaluran 265,89 BBTUD. Dari jumlah tersebut, mayoritas adalah rumah tangga dengan 308.896 pelanggan, sedangkan sisanya pelanggan komersial dan kecil.

“Kami memiliki 310 ribu pelanggan, tetapi jaringan gas yang terpasang masih sangat terbatas. Hal ini mempengaruhi jumlah pengguna,” ungkap Arief di hadapan Menteri Bahlil. Hingga Februari 2025, total jaringan pipa gas bumi PGN mencapai 8.970 kilometer, terdiri dari pipa milik PGN, Jargas APBN yang dikelola PGN, dan PTGN.

Harga gas bumi juga bervariasi di setiap daerah. Untuk pelanggan rumah tangga (RT1 dan RT2), harga berkisar antara Rp 4.250 hingga Rp 7.100 per m³, tergantung wilayah. Dengan harga yang kompetitif, gas bumi dinilai mampu mengurangi beban subsidi pemerintah.

“Setiap sambungan rumah bisa menghemat subsidi LPG hingga Rp 1 juta per tahun. Dengan 310.201 sambungan yang aktif, potensi penghematan subsidi mencapai Rp 310 miliar per tahun,” ujar Arief.

Pemerintah dan PGN terus berupaya memperluas jaringan gas bumi agar lebih banyak masyarakat yang dapat menikmati energi hemat dan ramah lingkungan ini. Selain membantu mengurangi beban subsidi, pemanfaatan gas bumi juga menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.

Dengan pembangunan infrastruktur yang lebih masif, diharapkan gas bumi dapat menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia di masa depan.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.