KabarBaik.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menyatakan keprihatinan mendalam dan mengambil langkah cepat menyikapi dugaan tindak kekerasan seksual yang menimpa seorang kader organisasi kemahasiswaan di Kecamatan Balung.
Bupati Jember Gus Fawait menegaskan komitmen Pemkab untuk mendukung penuh aparat penegak hukum dan memastikan korban mendapatkan perlindungan serta pendampingan yang layak.
“Saya mendukung penuh aparat penegak hukum untuk menegakkan keadilan seadil-adilnya bagi korban. Tidak boleh ada toleransi terhadap kekerasan seksual,” tegas Gus Fawait, Kamis (23/10).
Ia pun memastikan korban mendapatkan perlindungan dan pendampingan yang layak
Menindaklanjuti laporan yang masuk melalui kanal Wadul Gus’e dan hasil koordinasi lintas sektor, Pemkab Jember telah melakukan beberapa tindakan tegas mulai dari pengembalian Biaya Visum dan Layanan Kesehatan, pendampingan terpadu, hingga pendampingan Hukum dan Psikologis.
“Kami sudah meminta DP3AKB melalui Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) untuk melakukan verifikasi, asesmen awal, pendampingan visum psikiatri di RSD dr. Soebandi, serta berkoordinasi dengan Polsek Balung mengenai proses hukum yang berjalan,” katanya.
Bupati Gus Fawait menekankan bahwa kasus ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen seluruh jajaran Pemkab dalam melawan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Saya instruksikan kepada seluruh perangkat daerah dan pemerintah desa agar sigap, empatik, dan berpihak kepada korban. Tidak ada ruang bagi siapapun, apalagi pejabat publik, yang mencoba menutupi atau menormalisasi kekerasan seksual,” pungkasnya.
Pemkab Jember menyatakan akan terus memantau proses hukum kasus ini dan memastikan korban mendapat perlindungan hingga tuntas. (*)