KabarBaik.co– Kota Blitar kini memiliki perpustakaan baru yang siap menjadi pusat literasi dan aktivitas edukatif bagi masyarakat. Perpustakaan yang beralamat di Jalan Sumatra, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar diresmikan pada Kamis (30/1). Diharapkan tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga menjadi ruang diskusi, kreativitas, dan inovasi bagi warga.
Acara peresmian yang berlangsung meriah di pusat kota ini dihadiri oleh Wali Kota Blitar Santoso, Plt. Kepala Perpustakaan Nasional RI Prof. E. Aminudin Aziz serta jajaran pejabat daerah, tokoh masyarakat, dan para pelajar.
Dalam sambutannya, Wali Kota Blitar menegaskan bahwa perpustakaan ini bukan sekadar tempat membaca, tetapi juga sebagai ruang berkumpul dan berbagi wawasan.
“Perpustakaan ini dilengkapi dengan infrastruktur yang modern, karena itulah harapan saya keberadaannya dapat meningkatkan kemampuan baca masyarakat. Perpustakaan tidak hanya untuk membaca, tapi juga bisa menjadi tempat untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan,” ujar Santoso.
Plt. Kepala Perpustakaan Nasional RI menyoroti bahwa kesuksesan perpustakaan tidak hanya bergantung pada besarnya bangunan, tetapi juga pada aktivitas yang berlangsung di dalamnya.
“Yang penting adalah seberapa sering perpustakaan ini mengadakan kegiatan. Meskipun kecil, jika padat kegiatan, maka perpustakaan itu hebat. Sebaliknya, perpustakaan besar tanpa kegiatan tidak ada gunanya. Maka dari itu, saya mendorong adanya program kreatif agar masyarakat tertarik datang. Membaca buku di perpustakaan bisa menjadi rekreasi ilmiah,” jelasnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinperpusip) Kota Blitar, Njunariadi, menambahkan bahwa perpustakaan ini akan dikelola secara dinamis dengan menggandeng berbagai pihak agar terus aktif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Kami bekerja sama dengan UPD terkait, terutama di bidang pendidikan, serta mengajak semua pihak untuk menjaga aset ini. Jika ada kegiatan, mari kita manfaatkan perpustakaan ini sebagai tempat pelaksanaannya. Selain itu, kami juga sudah mendapatkan akses ke platform digital e-Perpusnas dari Perpustakaan Nasional, yang bisa digunakan masyarakat dari segala usia,” kata Njunariadi.
Dengan berbagai fasilitas modern, mulai dari ruang baca yang nyaman, akses ke e-book melalui e-Perpusnas, hingga ruang diskusi untuk pelajar dan komunitas, perpustakaan ini diharapkan menjadi tempat yang lebih dari sekadar gudang buku. Ini adalah ruang yang hidup, tempat ide-ide berkembang, dan masyarakat bisa tumbuh bersama dalam budaya literasi. (*)