PKB Jatim Tegaskan Bakal Beri Sanksi Tegas Kader Tak Sejalan dengan Partai

oleh -386 Dilihat
IMG 20240916 WA0009
Bendahara DPW PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi. (Ist)

KabarBaik.co – Dengan semakin dekatnya gelaran Pilkada serentak di Jawa Timur pada 27 November 2024, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim terus memperkuat barisan. Bendahara DPW PKB Jatim, Fauzan Fuad, mengajak seluruh kader dan simpatisan partai untuk merapatkan barisan dan memberikan dukungan penuh kepada calon kepala daerah yang diusung oleh partai.

“Hari pemilihan tinggal 72 hari lagi. Oleh karena itu, saya mengimbau seluruh kader agar tegak lurus dengan arahan partai. Di beberapa daerah, kami telah mengusung kader terbaik untuk maju dalam Pilkada,” ungkap Fauzan Fuad, Senin (16/9).

Fauzan menegaskan, kedisiplinan dalam berpartai menjadi hal yang mutlak. Kader yang tidak mematuhi instruksi partai akan diberikan sanksi tegas. Menurutnya, setiap anggota partai harus mengikuti garis perjuangan partai tanpa kompromi.

“Kedisiplinan berpartai bersifat absolut. Kami tidak segan-segan memberikan sanksi tegas kepada kader yang tidak patuh. Ini adalah amanah yang harus dijalankan demi soliditas partai,” imbuh Fauzan.

Sikap tegas tersebut sudah diterapkan PKB Jatim kepada Subandi, mantan Ketua DPC PKB Sidoarjo. Subandi diberhentikan dari jabatannya setelah memilih maju dalam Pilkada Sidoarjo 2024 melalui partai lain. Jabatan Ketua DPC PKB Sidoarjo kini dipegang oleh Abdillah Nasih, sebagaimana tertuang dalam SK Nomor: 35583/DPP/01/VIII/2024.

Keputusan tersebut diambil setelah Subandi memutuskan mencalonkan diri sebagai Bupati Sidoarjo bersama Mimik Idayana sebagai calon Wakil Bupati, didukung oleh koalisi partai Golkar, Gerindra, Demokrat, dan tujuh partai non-parlemen. Langkah ini dianggap tidak sejalan dengan PKB yang telah memberikan rekomendasi kepada Ahmad Amir Aslichin, atau yang akrab disapa Mas Iin.

“Subandi telah diingatkan untuk mengikuti garis partai. Namun, ketika dia memutuskan untuk maju bersama partai lain, kami tidak punya pilihan selain memberhentikannya dari kepengurusan,” tegas Fauzan.

Sebelumnya, Subandi mengungkapkan bahwa ia sempat berkomunikasi dengan pengurus DPP PKB terkait pencalonannya. Menurutnya, awalnya dirinya diberi restu oleh partai untuk berkoalisi dengan Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Namun, beberapa saat kemudian, ia diminta untuk mundur dari koalisi tersebut dan berpasangan dengan Mas Iin, menciptakan skenario melawan kotak kosong.

“Saya menghormati partai, tapi kami sudah berkomitmen dengan partai koalisi. Kami tidak bisa begitu saja melepas dukungan yang telah diberikan oleh Golkar, Gerindra, dan Demokrat,” ungkap Subandi, 29 Agustus 2024 lalu.

Meski demikian, Subandi memilih untuk tetap maju dalam kontestasi Pilkada Sidoarjo bersama partai koalisi. Ia menolak usulan dari PKB untuk bergabung dengan Mas Iin dan tetap pada pendiriannya untuk maju sebagai calon Bupati Sidoarjo.

“Kami tetap pada komitmen awal. Kami yakin bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat Sidoarjo bersama partai koalisi,” tegasnya.

Dengan Pilkada yang semakin dekat, dinamika politik di Sidoarjo kian memanas. Persaingan antara Subandi dan Mas Iin diprediksi akan menarik perhatian publik, terutama karena kedua figur ini sama-sama memiliki basis massa yang kuat di Sidoarjo. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.